Lihat ke Halaman Asli

Rofi Muzaki

Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo .Program Studi Ekonomi Islam

Memajukan Pengetahuan Tunas Bangsa Dengan Kembali Belajar

Diperbarui: 3 Januari 2021   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

liputan6.com

Tunas Bangsa merupakan penerus yang akan memajukan serta membuat masa depan suatu bangsa lebih baik, baik tidaknya masa depan bangsa tergantung dengan daya pengetahuan tunas bangsa sebagai penerus, tunas bangsa itu tidak lain adalah anak-anak, remaja dan yang masih berumur muda, produktif, serta jiwa dan semangat muda yang dimilikinya, maka penting sekali bagi anak untuk kembali belajar. Tanpa belajar seseorang tidak akan berilmu, dan karena itulah orang tua harus memotifasikan dan membiasakan anak-anaknya untuk kembali belajar.

Fenomena yang terjadi sekarang atau di era virus corona ini adalah: banyaknya anak yang sulit untuk diajak belajar oleh gurunya maupun orang tuanya melalui daring, dikarenakan minat belajar dikalahkan dengan minat bermain game, menonton, dan banyak yang lainnya, sehingga anak tidak mau lepas dari smart phone-nya atau tv. Kendala ini lah yang membuat para orang tua dan guru pun harus berfikir mencari solusi yang tepat dalam penerapan metode belajar pada anak, agar anak dapat kembali belajar. Menaggapi hal tersebut, banyak sekali dari para orang tua dan guru sulit dalam melaksanakan pembelajaran melalui daring, dikarenakan si anak tidak fokus dalam belajar dan lebih mementingkan hal lain diluar belajar, contohnya bermain game , menonton kartun favorit atau film ,dan bayak lainnya.

dailyspin.id

anekaratna.blogspot.com

 Hal yang harus dianalisis terlebih dahulu adalah sikap anak yang cenderung mementingkan hal-hal lain diluar belajar, bagaimana cara anak agar jauh dari smart phone-nya dan memperhatikan pembelajarannya?, pertama. Mendisiplinkan anak untuk belajar pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga anak dapan membiasakan diri untuk memperhatikan pembelajaran, kedua. Menjauhkan anak dari sesuatu yang membuat dirinya tidak fokus, contohnya adalah mengambil smart phone-nya dan memberikan teguran bila mau dikembalikan smart phone-nya, ketiga. memotifasikan anak agar mau belajar dan lebih giat belajar, baik berupa nasihat atau hadiah atas usaha belajarnya, keempat. Kerjasama antara guru dan wali murid untuk memastikan bahwa anak belajar dengan benar, serta memberi tugas atau latihan,  yang mana tugas atau latihan tersebut tentunya harus diawasi wali murid agar anak mengerjakannya. Kelima, bila anak masih saja tidak mau belajar maka, berilah teguran berupa penyempitan waktu untuk bermain game atau menonton, bila mana perlu anak dilarang untuk bermain atau menonton sebelum belajar, keenam. Berilah game edukasi pada anak yang bermanfaat dalam menambah ilmu pengetahuan. 

Mungkin semua yang telah saya terangkan diatas dapat membantu pembaca agar memberi pembelajaran pada anak di era virus covid-19 ini, baik itu orang tua maupun guru. Saya berharap ini membantu dalam penerapan belajar anak melalui daring, agar pengetahuan dan pola fikir anak terus berkembang dan tentunya menjadi cikal bakal penerus bangsa yang meneruskan guru dan oreng tuanya dikemudian hari. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline