Lihat ke Halaman Asli

Bekerja, Bertahan Hidup, dan Memenuhi Kebutuhan dalam Penjelasan Hadits

Diperbarui: 25 Februari 2018   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Untuk bisa bertahan hidup dan memenuhi berbagai macam kebutuhan, manusia harus bekerja untuk bisa mendapatkan uang. Dalam menjalai aktivitas pekerjaan, manusia juga harus memperhatikan mengenai apa yang dikerjakannya untuk bisa mendapatkan uang. Aktivitas pekerjaan yang dilakukan haruslah aktivitas yang halal dan juga baik. Hal ini dikarenakan uang yang dihasilkan dari aktivitas pekerjaan yang haram tentunya tidak akan mendatangkan berkah bagi orang yang mengkonsumsinya.

Tidak hanya sekedar halal, pekerjaan yang dilakukan sebaiknya juga merupakan pekerjaan yang direkomendasikan oleh Rasulullah SAW. Hal ini sesuai dengan perintah Allah yang menyatakan bahwa umat Islam harus hidup dengan berpedoman kepada Al-Qur'an dan juga Hadits yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Lantas pekerjaan apa sajakah yang direkomendasikan oleh Rasulullah untuk umat -- umatnya? Pekerjaan apakah yang dianggap terbaik di mata Rasulullah SAW? Untuk mengetahuinya, simak rangkuman di bawah ini:

Menurut Rasulullah SAW, setidaknya ada dua jenis pekerjaan yang tergolong ke dalam pekerjaan terbaik yang bisa dilakukan oleh umat manusia seperti dalam hadits berikut, yaitu:

Dari Rifa'ah bin Rafi' RA, sesungguhnya Nabi SAW ditanya : "apa pekerjaan paling utama dan paling baik?". Rasul menjawa , "Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya dan setiap jual-beli yang baik." (HR al-Bazaar dan dibenarkan al-Hakim).

Takhrij Hadits:

Hadits ini shahih dengan banyaknya jalur periwayatannya. Ibnu Hajar al-'Asqalani rahimahullah berkata:"Diriwayatkan oleh al-Bazzar dan dishahihkan oleh al-Hakim", beliau berkata di dalam kitab beliau at-Talkhish:"Diriwayatkan oleh al-Hakim dan ath-Thabrani, dan di dalam bab ini ada hadits juga dari Ali bin Abi Thalib, Ibnu 'Umar radhiyallahu'anhum. Hal itu disebutkan oleh Abi Hatim rahimahullah. Ath-Thabrani mengeluarkan (meriwayatkan) di dalam kitab al-Ausath hadits dari Ibnu 'Umar radhiyallahu'anhuma, dan para perawinya La Ba'sa (tidak ada masalah).

Disebutkan di dalam kitab Bulughul Amani:"Diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah dan dikeluarkan oleh as-Suyuthi di dalam Jami'us Shaghir, dan diriwayatkan oleh al-Baihaqi secara Mursal, dan dia berkata:'Inilah yang mahfuzh Wallahu A'lam".

Al-Haitsami rahimahullah berkata di dalam kitab Majmau'z Zawaid setelah beliau menyebutkan bahwa hadits itu memiliki banyak jalur periwayatannya, maka beliau berkata tentang riwayat Imam ath-Thabrani:"Perawi-perawinya tsiqah (kuat)". Dan berkata tentang jalurnya Imam Ahmad:"Perawi-perawinya tsiqah (kuat)".

Pelajaran yang bisa dipetik dari hadits di atas.

1. Hadits di atas menjelaskan salah satu ajaran di dalam Islam yaitu motivasi dan anjuran untuk berusaha, bekerja dan mencari rizki yang baik. Dan juga bahwasanya Islam itu adalah aturan agama dan Negara, sebagaimana Islam memerintahkan ummatnya untuk menunaikan hak Allah Subhanahu wa Ta'ala (ibadah), maka Islam juga memerintahkan untuk mencari rizki dan untuk berusaha memakmurkan dan mengembangkan bumi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman {15}

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline