Lihat ke Halaman Asli

Rofidah Nur F

Mahasiswi PIAUD UIN Malang

Self Management dengan Menyusun "To Do List"

Diperbarui: 14 Desember 2021   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.gramedia.com

"The main factor behind success is self control." -Rig Veda 

"Kapan sih dateline tugas A?", "Aduh, dateline tugas C malam ini". Mungkin hal-hal tersebut terkadang seperti menghantui pikiran kita. Seperti yang saya alami beberapa hari terakhir ini. Minggu-minggu mendekati Ujian Akhir Semester membuat kami gopoh dikejar dateline tugas. Sesekali memang kita membutuhkan refreshing untuk sedikit menghilangkan penat. Namun, jangan sampai terlena dengan kemalasan yang kemudian membawa kita untuk menunda mengerjakan tugas-tugas yang ada. Biasanya yang sering terjadi adalah kita menerima ajakan teman untuk sekedar berjalan-jalan, dan lain sebagainya. Padahal antrean tugas sudah menunggu untuk dikerjakan. Dalam hati berkata "Baiklah, tidak mengapa sebentar saja, itung-itung refreshing". Nah, jika hal tersebut sering kita lakukan maka akan menjadi kebiasaan buruk bagi diri kita. Pepatah mengatakan "Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". Namun, jika dilihat dari contoh di atas adalah kebalikan dari kata pepatah tersebut. Kita bermain dan berjalan-jalan dengan berkedok refreshing, tetapi setelahnya kita harus ngebut tugas yang belum sempat dikerjakan, bahkan hingga mepet dengan dateline yang sudah ditentukan. Menurut hal di atas berarti kita belum bisa mengendalikan diri atau yang biasa disebut dengan self management

Self Management 

Self management atau manajemen diri merupakan kemempuan seseorang dalam mengontrol dan menata dirinya untuk suatu tindakan yang sedang maupun akan dilakukan agar ia terdorong untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Salah satu bentuk self management adalah seseorang mampu mengatur dan menjadikan prioritas sesuatu yang semestinya harus diselesaikan. Jika seseorang tidak mampu mengontrol dirinya, maka yang terjadi adalah ia akan merasa bingung atas aktivitas yang hendak dikerjakan. Atau dalam bahasa gaulnya ia galau akan apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu? Karena aktivitas dalam kesehariannya tidak tertata dan terencana dengan baik. 

Menurut Gie (1996) manajemen diri atau self management merupakan keadaan di mana setelah individu menentukan tujuan hidup untuk dirinya, ia harus mengelola dan mengatur dirinya dengan baik guna membawa dirinya ke arah tujuan atau target hidup serta sebagai segenap kegiatan dan tahapan untuk mengelola dirinya sendiri. Kemudian Soekadji (1983) mengatakan bahwa manajemen diri atau self management adalah suatu prosedur atau strategi yang menuntut seorang individu untuk menuntun atau menentukan tingkah lakunya sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa self management merupakan kemampuan seseorang dalam mengontrol dirinya demi mencapai tujuan atau keinginan yang sudah direncanakan. 

Dalam self management terdapat empat aspek (Yates) yang perlu kita ketahui, antara lain: 

  1. Management by Antencedent: pengontrolan reaksi terhadap sebab-sebab atau pikiran dan perasaan yang memunculkan respon.
  2. Management by Consequence: pengontrolan reaksi terhadap tujuan perilaku, pikiran, dan perasaan yang ingin dicapai.
  3. Cognitive Techniques: pengubahan pikiran, perilaku dan perasaan. Dirumuskan dalam cara mengenal, mengeliminasi dan mengganti apa-apa yang terefleksi pada antecedents dan consequence
  4. Affective Techniques: pengubahan emosi secara langsung. 

Kemudian ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi self management, yakni: 

  • Memperhatikan waktu: apabila kita dapat mengatur waktu dengan baik, maka kita juga akan memiliki kemampuan self management yang baik pula.
  • Kondisi sosial: apabila kita memiliki hubungan yang baik dengan sesama, maka dapat membantu pembentukan self management pada diri kita. 
  • Tingkat kondisi ekonomi: seseorang yang mampu mengatur keuangan dan memprioritaskan apa yang diperlukan, maka seseorang tersebut mampu mencukupi kebutuhannya serta mencapai suatu tujuan. 
  • Tingkat pendidikan: pendidikan akan berpengaruh pada setiap orang dalam memahami pentingnya self management
  • Lingkungan sekitar: apapun yang ada di lingkungan serta yang mempengaruhi pola pikir ataupun perbuatan akan menentukan terbentuknya self management seseorang.

"Waktu laksana pedang. Jika engkau tidak menggunakannya, maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan, pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia." - Imam Syafi'i

Apakah ada cara yang dapat dilakukan dalam melatih self management supaya aktivitas yang akan kita lakukan terencana dan terlaksana dengan baik?

Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk melatih self management ialah menyusun to do list selama satu hari tersebut. Saya sudah coba menerapkan cara ini pada aktivitas dalam sehari. Saya menuliskan daftar kegiatan apa saja yang akan saya lakukan dari bangun tidur hingga menjelang tidur malam. Alhamdulillah sebagian besar kegiatan yang sudah saya tulis dapat dilaksanakan secara runtut. Melalui cara ini saya kira dapat membantu kita untuk melakukan setiap kegiatan yang ingin kita selesaikan pada satu hari tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline