Lihat ke Halaman Asli

Rofidah Nur F

Mahasiswi PIAUD UIN Malang

Perhatikan Perkembangan Kognitif Si Anak Yuk!

Diperbarui: 4 Oktober 2020   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

haibunda.com

Kebanyakan orang tua mungkin hanya memandang pertumbuhan anaknya, dimana pertumbuhan ini orientasinya dengan fisik saja. Sebenarnya selain pertumbuhan ada yang harus diperhatikan oleh orang tua, yaitu perkembangan kognitif yang mana perkembangan ini berorientasi dengan masalah psikologis pada si anak.    

Jadi, apa sih perkembangan kognitif itu?

Kognitif atau kognisi merupakan keyakinan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir mengenai seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa.

Perlu diketahui oleh orang tua bahwa perkembangan kognitif setiap anak berbeda-beda dan ada tahapannya loh.. Seorang psikolog Swiss bernama Jean Piaget mengembangkan sebuah teori tentang perkembangan kognitif anak. Teori yang dikemukakan oleh Piaget ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1952, teori ini berprinsip bahwa perkembangan kognitif mempunyai empat tahap yang berbeda. 

Apa saja tahap-tahap perkembangan kognitif tersebut ? 

1. Sensorimotor
Tahapan ini dialami oleh bayi yang baru lahir, yaitu pada usia 0-24 bulan atau 2 tahun. Di awal perkembangan ini si anak masih belum bisa memperkirakan antara keinginan, kebutuhan, ataupun kepentingan orang lain, sehingga merekan dianggap egosentris.

2. Praoperasional
Tahap ini terjadi pada anak berusia 2-7 tahun, pada tahap ini pula anak mulai bisa menerima rangsangan walau masih sangat terbatas.
Si anak masih terbilang egosentris, karena mereka hanya mampu mempertimbangkan sesuatu dari sudut pandang diri sendiri dan masih kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Namun mereka sudah bisa mengelompokkan objek menggunakan satu ciri, seperti contoh mengumpulkan benda yang berwarna merah, meskipun bentuknya berbeda.

Ciri-ciri pada tahapan ini adalah si anak mulai bisa menggunakan operasi mental yang jarang dan secara logika kurang memadai.

3. Operasional Konkret
Tahap yang dialami anak pada usia 7-11 tahun, di tahap ini si anak sudah mampu melakukan pengurutan dan klasifikasi terhadap objek maupun  situasi tertentu, dalam kemampuan mengingat dan berpikir secara logis pun juga semakin meningkat. Si anak sudah mampu memahami konsep sebab-akibat secara rasional dan sistematis sehingga ia sudah mulai bisa belajar matematika dan membaca, serta sifat egosentris pada si anak mulai menghilang secara perlahan, si anak sudah mampu melihat suatu masalah atau kejadian dari sudut pandang orang lain. 

4. Operasional Formal
Tahap ini dimulai ketika si anak usia 11 tahun, anak sudah mampu berpikir secara abstrak dan menguasai penalaran. Si anak dapat menarik kesimpulan dari informasi yang ada, ia juga dapat memahami konsep yang bersifat abstrak seperti cinta dan nilai. Selain itu juga bisa melihat kenyataan tidak selalu hitam dan putih, namun juga ada gradasi abu-abu di antaranya. Kemampuan ini sangat penting, karena dapat membantu si anak melewati masa peralihan dari masa remaja menuju fase dewasa atau dunia nyata. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline