Lihat ke Halaman Asli

Stop Makan Ayam!

Diperbarui: 4 April 2017   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

141829296365350584

Apakah Kamu Tahu?

Penjelasan 1


Pada suatu kesempatan Serambi Mata bertanya kepada salah seorang tetangga yang sudah berusia lanjut namun masih bugar dan sehat. “Apa resep bapak agar tetap sehat dan bugar seperti sekarang ini?”. Dengan santai ia menjawab “tidak ada resep khusus, saya hanya menghindari mengkonsumsi ayam potong (ayam broiler), sehingga tidak memiliki keluhan penyakit apapun sampai sekarang”, imbuhnya.

Cerita lelaki tua tetangga Serambi Mata tadi seakan menjadi jawaban kenapa setiap kesempatan, dokter, tenaga medis dan ahli kesehatan selalu menyarankan kepada pasiennya untuk menghindari mengkonsumsi ayam broiler atau lebih dikenal dengan ayam potong. Karenanya Serambi Mata terpanggil mencari informasi soal bahaya mengkonsumsi ayam tersebut.

Saat ini, kebutuhan protein tidak berbanding lurus dengan kesehatan. Ayam Broiler yang saat ini menarik secara ekonomi, ternyata menyimpan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

“Protein ayam dibutuhkan oleh tubuh kita dan itu mudah didapatkan dari Ayam Broiler. Proses Broiler itu proses membesarkan dengan cepat, agar dapat segera dipanen. Dalam prosesnya banyak disuntikkan bahan kimia seperti hormon, anti biotik dan pakan dari bahan-bahan kimia. Padahal kalau protein yang telah terkontaminasi bahan kimia membahayakan manusia terutama pada perkembangan anak”, Demikian paparan dr. Dini Adityarini, SpA dari Surabaya.

Pendapat ini berseberangan dengan semangat masyarakat  yang ramai mengkonsusmsi Ayam Broiler di warung-warung makan cepat saji, baik modern maupun tradisonal.

Dalam konsumsi jangka panjang Ayam Broiler dapat memicu timbulnya penyakit generatif.

“Memang belum ada penelitian kausalitas, tapi sekarang banyak kasus-kasus pada remaja terkena kista. Diduga akibat dari konsumsi hewan yang diternakkan. Dari pemberian hormon pada Ayam Broiler memacu reaksi yang tidak diduga sebelumnya”, jelas Dini.

Khusus untuk anak-anak dokter Dini menghimbau agar mengurangi mengkonsumsi hati dari Ayam Broiler. Pasalnya kandungan kimiawi yang mengendap di hati ayam bila dikonsumsi akan membahayakan pertumbuhan anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline