[caption id="attachment_215962" align="aligncenter" width="600" caption="Obama-Romney (sumber okezone.com)"][/caption] Sebelum Pemilihan Presiden AS (pilpres AS) tanggal 6 Nopember mendatang, akan diselenggarakan 3 kali debat calon presiden (capres). Debat pertama, yang sudah ditunggu-tunggu seluruh rakyat AS, akan dilaksanakan di University of Denver, Colorado pada hari Rabu tanggal 3 Oktober pukul 9.00 waktu setempat (Kamis pukul 7.00 pagi WIB). Dalam beberapa polling yang diadakan rakyat Amerika selalu menyatakan bahwa mereka cukup happy dengan masalah keamamanan, terorisme, dan masalah internasional. Namun mereka masih belum puas dengan kondisi ekonomi. Bisa diperkirakan fokus perdebatan nanti akan lebih banyak membahas masalah-masalah ekonomi. Sebagaimana diketahui pemerintahan Obama telah menggelontorkan $750 milyar untuk menolong bank-bank dan lembaga keuangan yang gagal sebagai akibat skandal obligasi perumahan yang bodong (sub-prime mortgage), untuk menghindari ekonomi Amerika menuju jurang kehancuran. Namun setelah hampir 4 tahun perekonomian AS belum sepenuhnya pulih. Pengangguran masih tinggi, 12% dari angkatan kerja, defisit APBN masih besar, dan jumlah orang miskin meningkat. Isu-isu ini yang selalu dimanfaatkan kubu Romney untuk menyerang Obama. Pertanyaan yang selalu diajukan Romney: "Hey American people, are you better off today than 4 years ago." (Apakah hidupmu jauh lebih baik sekarang daripada empat tahun yang lalu?) Menurut anggota Komisi Debat Presiden AS Mike McCurry, debat kali ini akan mengetengahkan enam topik utama. "Enam topik yang akan ditanyakan dalam debat ini adalah, pertama, ekonomi. Kedua, ekonomi dan ketiga, ekonomi," Program ekonomi yang ditawarkan Romney antara lain: Pengurangan pajak pada perusahaan-perusahaan besar, penciptaan lapangan kerja baru dan mengurangi defisit APBN. Dengan pengurangan pajak maka perusahaan akan mempunyai uang yang lebih banyak untuk investasi baru. Investasi baru akan menciptakan lapangan kerja. Semakin banyak orang yang bekerja akan semakin banyak pajak yang bisa ditarik sehingga bisa digunakan untuk mengurangi defisit. Program Obama sebaliknya, akan manaikkan pajak untuk mereka yang berpenghasilan bersih $250,000 keatas. Kenaikkan pajak akan digunakan untuk membiayai projek-proyek energi dan usaha kecil menengah. Proyek-proyek ini diharapkan akan mengurangi tingkat pengangguran. Obama menjanjikan mengurangi ketergantungan AS pada energi dari luar negri. AS saat ini meng-impor 42% kebutuhan energinya dari luar negri. Topik keempat yang akan dibahas adalah sistem kesehatan AS atau biasa disebut Obamacare. Hingga saat ini, kontroversi masih menyeliputi lolosnya Obamacare tersebut di Kongres AS. Kubu republikan jelas-jelas menolak Obamacare. Sebagaimana diketahui selama ini 39 % rakyat Amerika tidak mendapat pelayanan kesehatan yang layak karena tidak mampu membyar asuransi kesehatan. Dengan Obamacare, semuanya di-cover pelayanan kesehatan yang layak. Namun ini harus diimbangi dengan dengan premi asuransi yang lebih tinggi yang harus dibayar oleh golongan masyarakat menengah keatas. Romney, kalau terpilih, menjanjikan akan menghapus Obamacare ini. Topik kelima yang diperkirakan akan menjadi bahasan dalam debat presiden adalah peran dari pemerintah. Kedua calon ini memiliki perbedaan dalam hal menilai peran pemerintah. Mereka juga memiliki filosofi berbeda dalam cara mengeluarkan suatu keputusan. Romney menuduh pemerintahan Obama terlalu campur tangan dalam kehidupan pribadi rakyat Amerika, Obama dituduh membawa Amerika ke arah sosialisme. Topik keenam adalah cara menjalankan pemerintahan. Hal ini berarti bagaimana para capres ini bisa mewujudkan semua yang mereka janjikan sebelumnya, jika pada saatnya nanti salah satu dari Obama atau Romney terpilih sebagai Presiden AS. Topik ini belum banyak terungkap dalam kampanye-kampanye sebelumnya. Pada debat tanggal 3 Oktober rakyat Amerika akan sama-sama mendengarnya, Jangan lewatkan acara debat ini. Menarik untuk membandingkan dengan debat-debat politik di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H