Lihat ke Halaman Asli

Agama sebagai Alienasi (Karl Marx)

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Karl Marx dikenal sebagai bapak materialiseme, Menurut Marx sejarah umat manusia sejak zaman primitif dibentuk oleh faktor-faktor kebendaaan. Awal sejarah manusia dimulai dengan adanya pemilikan pribadi yang kemudian menimbulkan pertarungan memperebutkan materi atau kekayaan ekonomi. Materi atau bendalah yang menjadi faktor konstitutif proses sosial politik historis kemanusiaan. Marx menyangkal argumen Hegel maupun Weber yang melihat faktor non-bendawi, roh, dan gagasan berpengaruh dan menentukan sejarah. Inilah paham yang disebut materialisme sejarah.

Karena dasar segala sesuatu bagi Marx sejatinya adalah materi maka ia berpandangan bahwa yang paling menentukan dalam sejarah manusia adalah sistem ekonomi, sistem ekonomi itulah yang menjadi dasar (Basic Structure) dari sistem kehidupan manusia lainnya seperti: politik, bahasa, sosial, hukum, budaya bahkan agama yang semua itu disebut Super Structure. Marx percaya bahwa institusi politik, hukum, sistem kepercayaan & bahkan bentuk keluarga akan menyesuaikan bentuknya dengan sistem ekonomi.

Sejarah umat manusia bagi Marx dari dulu hingga nanti adalah dialetika kepemilikan materi, sehingga pertentangan yang terjadi dalam sejarah umat manusia merupakan pertentangan penguasa materi dan yang tidak punya materi. Dalam masyarakat zaman kuno pertentangannnya antara warga bebas dengan budak, dalam masyarakat feodal abad pertengahan antara tuan tanah dan buruh atau bangsawan dan rakyat biasa, sedangkan dalam masyarakat modern-kapitalis yang terjadi adalah pertentangan antara pemodal dan pekerja. Dengan demikian bagi Marx penguasaan terhadap materi dalam masyarakat menentukan kondisi politik/ideologi yang dipakai termasuk apa yang benar/salah secara moral. Misalnya dalam masyarakat petani lama, orang tua menentukan jodoh anaknya, karena berhubungan dengan siapa yang akan mewarisi tanah pertaniannya. Dalam masyarakat feodal dan kapitalis biasanya masyarakat kelas penguasa/pemilik-lah yang menentukan benar/salah.

Sistem politik, sosial, budaya, hukum, dan agama yang disebut sebagai super strukture bagi Marx, sejatinya dibuat dalam rangka melindungi kepemilikan atau penguasaan kelas penguasa/pemodal sekaligus meninabobokkan kaum buruh/pekerja (kaum tertindas), karena itu ‘agama’ bagi Marx sebenarnya dibuat oleh kelas penguasa untuk membuat kaum tertindas merasa nyaman dengan status sosialnya dan tidak memberontak kepada penguasa, sehingga dengan demikian agama disebut sebagai salah satu super struktur dalam sejarah manusia yang membuat kaum tertindas tidak kenal atau asing dengan dengan dirinya sendirinya, karena aktivitas yang dilakukan tidak untuk dirinya, tapi untuk penguasa/pemodal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline