Lihat ke Halaman Asli

Choirul Huda

TERVERIFIKASI

Kompasianer sejak 2010

Tidak Ada Toleransi untuk Perokok

Diperbarui: 26 Mei 2024   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burung atau walet terbang di antaragedung pencakar langitdi Jalan Sudirman, Jakarta Selatan(Foto: dokumentasi pribadi/@roelly87)

"YAELAH, sok suci banget."

"B aja kali, di jalan juga banyak. Emang gw ga waras, sengaja mau buang abunya ke orang lain? Dih."

"Ojol sombong!"

"Gw laporin loh ke aplikator. Biar dipecat. Mam**s."

Demikian berbagai komentar customer saat saya menjalankan tugas sebagai ojek online (ojol). Khususnya, ketika mengantar penumpang yang ternyata sedang merokok.

Baik saat di lokasi jemput alias sebelum naik. Atau, ketika customer sudah duduk di motor yang sedang jalan.

Bagi saya, tidak ada toleransi untuk itu. Setidaknya, saat di motor saya.

Jika sudah sampai tujuan dan turun dari motor sih, bodo amat. Mau ngerokok atau jungkir balik, headbanger, moshing, dan sebagainya, saya tidak ambil pusing.

Ora urus!

JULI mendatang, saya genap lima tahun sebagai ojol. Bukan waktu yang sebentar sejak kali pertama daftar pada 2019 silam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline