Brigitte Lin Ching-hsia yang Memesona
CAO Cao pernah mengatakan, "Di antara kuda adalah Kelinci Merah (yang terbaik). Di antara pendekar, tentu Lu Bu."
Demikian penilaian Perdana Menteri Dinasti Han tersebut tentang ketangguhan dua makhluk hidup. Kelinci Merah merupakan julukan dari kuda perkasa asal Ferghana, Asia Tengah.
Sementara, Lu Bu disebut sebagai salah satu pendekar terbaik pada akhir Dinasti Han. Bahkan, dalam novel Romance of the Three Kingdoms, sanggup meladeni Liu Bei, Guan Yu, dan Zhang Fei sekaligus!
Itu kan dulu, pada abad kedua. Nyaris 2000 tahun, berselang penilaian berbeda.
Misalnya, saya yang hobi menyaksikan film Mandarin. Baik dari Mainland (Cina/Tiongkok), Hong Kong, hingga Taiwan.
Aktris favorit saya dari dulu ga berubah. Di antara pameran wanita adalah Brigitte Lin Ching-hsia.
Jika Anda besar pada dekade 1980-an dan 1990-an, tentu ga asing dengan Lin. Ya, wanita kelahiran Taiwan ini sukses menbintangi lebih dari 100 film.
Debutnya, pada 1973. Puncaknya, 1994 dengan enam film sekaligus.
Tentu, saya ga pernah menyaksikan seluruh film yang dibintangi Lin. Melainkan, hanya beberapa saja.