Lihat ke Halaman Asli

Choirul Huda

TERVERIFIKASI

Kompasianer sejak 2010

Resensi Buku Hidup yang Lebih Berarti: Sosok Inspiratif untuk Dayakan Indonesia

Diperbarui: 20 Mei 2016   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Koleksi buku "Hidup yang Lebih Berarti" bersama buku Kompasianer lainnya

YEEEEE... Akhirnya, bertambah lagi koleksi buku Kompasiana saya. Sejak bergabung di jurnalisme warga ini lima tahun silam, tepatnya 11 Oktober 2011 atau nyaris seperlima usia, saya sudah mengoleksi berbagai buku Kompasiana.

Baik itu yang ditulis rekan sesama Kompasianer -julukan untuk blogger Kompasiana-, antologi fiksi bersama komunitas, atau antologi yang dibuat admin Kompasiana yang berjudul "Jelajah Negeri Sendiri". Untuk yang disebut terakhir, jelas membuat saya bangga. Sebab, terdapat empat artikel saya dalam buku tersebut.

Itu mengapa ketika saya promosikan di berbagai media sosial, banyak rekan sesama Kompasianer, Blogger, hingga keluarga yang kagum. Secara, sebagai blogger, menerbitkan buku bisa dikatakan sebagai puncak karier saya di dunia blogging. Apalagi, bisa bersanding dengan berbagai Kompasianer hebat lainnya yang diseleksi admin secara ketat.

Koleksi buku Kompasiana saya berawal ketika menghadiri launching Srondol Gayus ke Italy milik Hazmi Srondol. Kebetulan, hari ini tepat lima tahun, yang berlangsung pada 14 Mei 2011 di Mal Pejaten Village, Jakarta Selatan yang jadi titik awal saya ikut acara Kompasiana. Hingga saat ini, kalau tidak salah hitung, sudah lebih dari 50 buku Kompasiana yang saya koleksi. Sebagian masih ada dan beberapa di antaranya saya bagi kepada sesama rekan Kompasianer di luar.

Teranyar, saya mendapat koleksi buku antologi Kompasiana berjudul "Hidup yang Lebih Berarti". Itu setelah saya menghadiri acara peluncurannya bertema "Sosok Inspiratif untuk Dayakan Indonesia" di Menara BTPN, Jakarta Selatan, Kamis (21/4).

Dalam acara tersebut, turut hadir empat pembicara yang didampingi admin Kompasian selaku moderator, Nurulloh. Yaitu, Andrie Darusman selaku Daya Head Bank BTPN, Taryat (pengusaha cokelat Alia), Pepih Nugraha (COO Kompasiana), dan Mejawati Oen (salah satu Kompasianer penulis buku).

*        *        *

"SAMPAH hanya akan jadi sampah tak berguna kalau kalau tidak diolah dan dimanfaatkan jadi kerajinan tangan, jadi batako, pupuk, dan seterusnya." Demikian, pernyataan Pepih dalam kata pengantar buku "Hidup yang Lebih Berarti: Sosok Inspiratif untuk Dayakan Indonesia".

Apa yang dikatakan penulis "Citizen Journalism: Pandangan, Pemahaman, dan Pengalaman" ini mengingatkan saya pada adagium lawas, "Air bisa membuat perahu berlayar, tapi juga dapat menenggelamkannya". Alias, sesuatu dapat baik atau tidak, tergantung apa yang kita lakukan.

Banyak inspirasi yang dapat dimanfaatkan dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dari buku setebal 190 halaman ini. Kebetulan, dari 20 penulis, sebagian besar sudah saya kenal karena kerap berinteraksi di Kompasiana, baik secara offline maupun online.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline