OLAHRAGA merupakan salah satu identitas bangsa. Di dunia ini, banyak negara berkembang yang rakyatnya menekuni olahraga menjadi lebih dikenal dibanding negara kaya. Misalnya, Brasil dengan sepak bola, Denmark (bulu tangkis), India (kriket), Kamerun (atletik), dan sebagainya.
Bagaimana dengan Indonesia? Tentu, negeri kita ini pun dikenal dalam blantika olahraga dunia. Terutama bulu tangkis yang bahkan melebihi Cina, Denmark, apalagi Malaysia. Selain itu, sepak bola merupakan olahraga paling populer di Tanah Air.
Ya, dengan olahraga, suatu negara bisa memaksimalkan kemampuan rakyatnya. Itu terkait sportivitas dalam bertanding. Menang tidak sombong dan kalah enggak boleh ngamuk. Bahkan, jika diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, bakal menumbuhkan mentalitas positif di masyarakat luas.
* * *
YEL-yel membahana di Hall A GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/11). Itu terjadi saat saya menyaksikan pertandingan dua cabang Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) BUMN 2015. Yaitu, basket di Hall A dan voli (Hall B). Kebetulan, kehadiran saya itu sebagai perwakilan dari Komunitas Kompasianer Penggemar Olahraga (Koprol).
Maklum, Koprol jadi salah satu komunitas yang akan memeriahkan Kompasianival 2015 dengan tema "Indonesia Juara". Apalagi, pada acara yang berlangsung 12 dan 13 Desember mendatang itu turut menghadirkan beberapa narasumber dari dunia olahraga. Seperti, Yayan Ruhiyan dari cabang pencak silat, Aero Sutan Anwar (jet ski), hingga si manis Lindswell Kwok (wushu).
Nah, sebagai Kompasianer -julukan penulis di Kompasiana- saya sudah tidak asing lagi dengan olahraga, lantaran sering menulisnya baik opini maupun reportase. Itu mengapa saya tidak ingin ketinggalan menyaksikan final dua cabang olahraga di Porseni 2015 ini.
Porseni 2015 ini merupakan edisi yang kedelapan yang diselenggarakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kegiatan yang berlangsung sejak Minggu (8/11) hingga sore ini, Jumat (20/11) memiliki tema "Bintang untuk Negeri". Yaitu, penyelenggara berharap, dengan diadakannya turnamen ini mampu mencetak generasi olahraga yang handal di masa depan.
Maklum, Porseni 2015 ini melibatkan 119 perusahaan pelat merah dengan sekitar 3.000 karyawan yang jadi atletnya. Beberapa di antaranya yang saya kenal seperti Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), yang meliputi perbankan. Lalu, Pertamina (pertambangan), Krakatau Steel (industri pengolahan), Pelindo, Damri, Angkasa Pura (perhubungan), dan sebagainya.
Sementara, untuk cabang terbagi delapan yang meliputi sepak bola, futsal, voli, basket, bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan, dan bowling.
"Kami berharap dengan menyelenggarakan acara ini bisa menciptakan karyawan dari BUMN bisa berkarya di negeri ini," tutur Direktur Eksekutif Forum Humas BUMN, Riana Setyaningrum. "Tidak hanya bekerja sebagai orang kantoran saja, melainkan juga di bidang lain seperti olahraga dan seni. Terutama, mengaplikasikan sportivitas dalam kehidupan sehari-hari."