Lihat ke Halaman Asli

Choirul Huda

TERVERIFIKASI

Kompasianer sejak 2010

Menelusuri Warisan Budaya Nusantara di Museum Wayang (2)

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

. [caption id="attachment_133422" align="aligncenter" width="614" caption="Beberapa koleksi Wayang Kulit di sudut ruangan Museum Wayang"][/caption] Saat berkeliling di Museum Wayang, saya menemukan tidak hanya koleksi wayang dari tanah air saja. Melainkan banyak juga yang berasal dari Luar negeri, seperti India, China, Thailand, bahkan Suriname. Kalau dari Indonesia sendiri, banyak asalnya, mulai dari Jawa, Bali, Sumatera Barat, Banjar, Sasak, dan beberapa daerah lainnya. Berikut ini adalah beberapa foto yang dapat saya tangkap saat berkelana di Museum Wayang dan sedikit tambahan informasi. Sekaligus ini adalahpostingan kedua mengenai Wisata keliling Museum Wayang, postingan pertama ada disini. - Foto berurutan sesuai dengan menit disaat menjelajahi ruangan.

*    *    *

*    *    *

[caption id="attachment_133423" align="aligncenter" width="461" caption="Wayang raksasa Kumbakarna"][/caption] 1. Wayang Golek Raksasa Kumbakarna. Salah satu tokoh wayang terkenal pada masa Ramayana, bersifat Antagonis karena mengikuti Kakaknya, Rahwana, Sang angkara murka yang membuat kekacauan di muka bumi. Namun, dikenal sebagai tokoh Patriot, dan Pahlawan. Sebab ia berperang melawan Sri Rama, bukan karena membela Rahwana. Tetapi karena ia tidak sudi negaranya (Alengka) diinjak-injak bangsa asing. Suatu contoh yang sangat menarik, dari sisi kehidupan dunia perwayangan.

*    *    *

[caption id="attachment_133424" align="aligncenter" width="614" caption="Prasasti bekas sebuah gereja"][/caption] 2. Reruntuhan Bangunan Gereja. Museum wayang ini asalnya adalah sebuah gereja yang pertama kali dibangun pada tahun 1960. Tahun 1732 diperbaiki dan berganti nama De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) hingga tahun 1808 akibat hancur oleh gempa bumi pada tahun yang sama. Di atas tanah bekas reruntuhan inilah dibangun gedung museum wayang dan diresmikan pemakaiannya sebagai museum pada 13 Agustus 1975. Meskipun telah dipugar beberapa bagian gereja lama dan baru masih tampak terlihat dalam bangunan ini. (Sumber Wikipedia)

*    *    *

[caption id="attachment_133425" align="aligncenter" width="614" caption="Peralatan tempur Sang Dalang: Senjata tajam untuk wayang!"][/caption] 3. Peralatan Perang Wayang. Terdapat beberapa display yang memuat alat-alat perang dalam pementasan wayang, yaitu keris, tombak, pedang, hingga meriam di wayang modern.

*    *    *

[caption id="attachment_133426" align="aligncenter" width="614" caption="Wayang Modern"][/caption] 4. Wayang Modern. Ada yang memakai sepeda, blankon, dan lainnya. Tergantung sang Dalang, yang mementaskannya.

*    *    *

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline