Lihat ke Halaman Asli

Choirul Huda

TERVERIFIKASI

Kompasianer sejak 2010

Sahabat: Kesan-kesan Terakhir Untuk Mu...

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

...sahabat itu, tidak hanya ada dalam suka dan duka

atau saat kita senang dan bersedih

tetapi, sahabat adalah seseorang yang berada

disaat kita sedang bingung menentukan arah

diantara memilih jalan hitam atau putih...

* * *

Ah, kawan... Ingatkah sewaktu kita bersama-sama dahulu? Saat kita mengarungi lautan, untuk menyebrang dari Kalimantan menuju Jawa Kau menggigil gemetaran karena tidak kuat menahan mabok laut... Atau saat didalam kapal kau tidak makan selama tiga hari tiga malam, saking merasa mual dan muntah-muntah. Atau saat kita mencuri beberapa botol minuman arak dari lemari es Kapten dan awak kapal, hanya untuk mengalahkan rasa mabok laut hingga setelahnya malah mabuk benaran...

* * *

Ingatkah saat kita pergi dari Jakarta menuju Cirebon, dan kau memutuskan untuk singgah sementara di sebuah warung remang-remang di pinggir jalan... Kau mengatakan, hanya sementara untuk ngopi dan ngerokok sebentar (walau akhirnya meminum tiga botol bir). Namun, setelah terlena, kau memutuskan untuk berlanjut hingga pagi hari bersama sesosok "bidadari sesaat", dan aku, kau biarkan sendiri ditemani beberapa bidadari lainnya dalam satu bilik yang sempit... Hingga akhirnya; Ah, kenangan semalam suntuk yang benar-benar tak terlupakan...

* * *

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline