Wah, benar-benar kaget. Tumben hari ini tulisan saya laris manis di Kompasiana. Saya menulis 3 artikel tentang Cerita silat dan Persahabatan mendapat ganjaran dari Kompasianer lainnya. Yaitu masuk di Kolom Inspiratif, Bermanfaat dan Menarik... [caption id="attachment_103237" align="aligncenter" width="656" caption="2 tulisan secara berurutan di satu kolom menarik"][/caption] Awalnya sih tidak sengaja untuk memelototi puluhan artikel yang keluar masuk silih berganti di Kompasiana, berhubung hari libur tidak ada kuliah, maka dari Subuh tadi posisi saya tidak beranjak dari depan laptop. Pertama saya menulis Yo Ko: Pendekar Tangguh Yang Melankolis, sekitar jam dua lewat Kemudian saya menulis lagi tentang Sahabat: Kesan-kesan Terakhir Untuk Mu, jam lima subbuh Dan yang terakhir tadi pagi saya menulis Tujuh Pendekar Terhebat Dalam Dunia Persilatan, saat menjelang sarapan pagi. Sambil ngutak-atik tulisan, saya enggak sengaja melihat tulisan saya terpampang di kolom kanan kompasiana. Eh kaget juga waktu pertama kali lihat tulisan saya masuk kolom Menarik. Saking ga percayanya, saya lihat tulisan saya memang ada sekitar 40 orang yang baca, dengan 9 komentar masuk. Trus saya lihat di bawah judul mengatakan 3 dari 4 Kompasianer menilai Menarik... Wah, wah, wah. Ternyata ini toh, yang dari bulan kemarin menjadi perdebatan tentang vote. Saya baru tahu, apa maknanya rating tulisan ini. Tapi saya senang juga, kalau tulisan saya ada yang rating menarik, inspiratif, dll. Apalagi kalau dikasih HL sama Admin... Ah, sayangnya tulisan saya ini kebanyakan opini atau juga pengalaman pribadi. Mungkin sukar untuk masuk HL, Highlight serta Terekomendasi.
* * *
Kalau Headline, saya baru dapat satu. Saat menuliskan tidak sengaja tentang kemacetan di Jakarta, "Sore Hari Jakarta Dihuni Bangsa Barbar". Sampai-sampai karena tulisan ini saya menjadi semangat untuk mencetak HL lagi, tapi kapan ya...? Terus, untuk tulisan terbanyak dibaca, paling saya ada cuma satu, "Putri Yang Ditukar, Sinetron Yang Membosankan blablabla", sampai saat ini sudah dibaca serebu lima ratus lebih sama orang . Dan yang paling mengesankan adalah saat saya menulis "Ironi Seorang Kupu-kupu Malam", tentang curhat seorang kawan via FB. Gara-gara tulisan ini, saya mempunyai banyak teman di FB yang penasaran sama akhir ceritanya. Mereka menanyakan kelanjutan cerita ini, padahal ini bukan fiktif melainkan asli curhat seorang kawan yang pernah terperosok di lembah hitam. Terus juga ada yang sampai mengirimi saya Inbox dan email untuk meminta meneruskan kisah selanjutnya. Tapi entar sajalah, karena ini masalah privasi seseorang, meskipun si empunya sudah mengiyakan kisahnya dipublikasi untuk dijadikan pelajaran. Tapi saya merasa tidak enak, karena telah mengobok-obok riwayat pribadinya... Ah, kok jadi melantur...! Yang pasti, hari ini saya merasa senang. Tiga tulisan saya berhasil masuk kolom Rating di Kompasiana. Semoga ini membuat saya semangat, semangat dan semangat untuk melanjutkan tulisan-tulisan lainnya biar lebih dikenal Admin hingga masuk HL, Highlight n Terekomendasi. (penasaran.com) [caption id="attachment_103252" align="aligncenter" width="287" caption="kolom inspiratif"]
13034463421859872420
[/caption]* * *
[caption id="attachment_103254" align="aligncenter" width="286" caption="kolom bermanfaat"]
1303446439669162008
[/caption]* * *
[caption id="attachment_103256" align="aligncenter" width="290" caption="kolom menarik"][/caption]
* * *
[caption id="attachment_103260" align="aligncenter" width="415" caption="tiga tulisan yang saya posting hari ini"]
1303446722821524293
[/caption]* * *
Bersambung...
* * * * Choirul Huda * * * * __________________________________________________________________ Cat: Tulisan ini mestinya keluar tepat pukul 10 wib. Berhubung koneksi terputus, ngaret 2 jam... Dan juga bukan untuk Ber-Narsis-Ria, melainkan hanya untuk mendokumentasikan saja. __________________________________________________________________ Tulisan Terkait: - Yo Ko: Pendekar Tangguh Yang Melankolis - Sahabat: Kesan-kesan Terakhir Untuk Mu - Tujuh Pendekar Terhebat Dalam Dunia Persilatan