Lihat ke Halaman Asli

Choirul Huda

TERVERIFIKASI

Kompasianer sejak 2010

Kisah Ponsel Dua Presiden Seri A: Erick Thohir dan Andrea Agnelli

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1420723861411101860

[caption id="attachment_345523" align="aligncenter" width="368" caption="Presiden FC Internazionale, Erick Thohir dan ponselnya (Sumber foto: dokumentasi pribaid)"][/caption]

SUASANA di Kereta Api Ekonomi Serayu Pagi tampak lenggang. Nyaris tidak ada aktivitas dari sekitar puluhan penumpang yang menempati Gerbong Empat pada Rabu sore (7/1). Ya, moda transformasi alternatif dari Purwokerto menuju Jakarta yang melewati Stasiun Kiara Condong, Bandung itu tampak damai. Hanya sesekali terdengar pramugari menawarkan jajanan, baik kopi maupun makanan berat.

Keheningan itu seperti terpecahkan saat terdengar canda dari rombongan remaja yang duduk satu baris dari bangku saya. Dengan kursi yang saling berhadapan, mereka, tampak empat orang yang sudah mengenal satu sama lain. Sebenarnya tidak ada yang  menarik dari obrolan pemuda-pemudi berusia belasan tahun ini.

Maklum, pembicaraan mereka sejak kereta melaju di Stasiun Kiara Condong hingga melewati Purwakarta bertopik melulu soal film dan musik dari Korea Selatan. Hingga, ketika salah satu dari mereka cerita bahwa dirinya tidak bisa meng-upgrade suatu fitur media sosial di smartphone. Seketika tiga temannya langsung menimpali dengan pendapat masing-masing.

Ada yang mengatakan telepon seluler (ponsel) dari temannya itu model jadul sambil dengan bangga memamerkan smartphone berlogo buah bekas kegigit. Kawan yang tadi tak mau kalah dengan mengatakan, meski ponselnya keluaran Asia, tapi sudah dilengkapi dengan sistem operasi terbaru. Guyonan di antara mereka pun meledak ketika dua teman lainnya membeberkan ponsel milik masing-masing yang rata-rata keluaran terbaru.

Mendengar obrolan mereka, dengan refleks saya melirik ponsel sendiri sambil tersenyum. Ya, kebetulan saya mempunyai dua ponsel yang bisa dikatakan sudah "jadul". Baik segi model ataupun fitur. Pertama, Nokia XpressMusic 5730 keluaran 2009 lalu. Satunya lagi, Samsung Galaxy Mini S5570 yang didapat April 2012 dari ajang lomba blogger.

Berbicara mengenai dua ponsel tersebut, membuat "senyum" saya menjadi lebih mengembang. Pasalnya, saat ini Nokia sudah tidak ada lagi seiring diakuisisi Microsoft hingga berganti nama menjadi Microsoft Lumia. Sementara, untuk Samsung Galaxy Mini yang saya punya bisa dibilang out of date. Itu karena sistem operasinya masih Gingerbread, alias kastanya terpaut empat tingkat dari keluaran terbaru, yaitu Lollipop.

Meski terkesan jadul, namun bagi saya dua ponsel itu merupakan "kawan" sehari-hari dalam beraktivitas. Sebab, setidaknya Nokia dan Samsung yang saya miliki masih bisa digunakan untuk membuka internet, kirim email, foto, hingga video recorder yang menunjang aktivitas mobile. Empat faktor itu yang membuat saya enggan berpaling untuk menggunakan ponsel baru. Kecuali, jika sudah rusak yang tentu harus diganti dengan ponsel lain demi mempermudah keperluan koneksi dan berinteraksi.

Mengenai ponsel jadul, saya teringat dengan dua sosok yang sangat familiar di kalangan pengusaha, khususnya sepak bola. Pertama, adalah Andrea Agnelli yang menjabat sebagai Presiden Juventus yang merupakan anggota keluarga Agnelli pemilik FIAT Group. Selanjutnya, Erick Thohir, pengusaha ternama Indonesia yang menjadi Presiden FC Internazionale, rival Juventus di Seri A.

Lalu, apa hubungannya antara ponsel dengan dua presiden klub raksasa di Italia itu? Selain keduanya masih muda untuk kalangan miliuner, Andrea, 39 tahun dan Erick (44 tahun). Serta karena mereka merupakan sosok yang sederhana. Tolok ukurnya jelas dari ponsel yang digunakan keduanya yang bisa dikategorikan mid-end. Kebetulan, saya pernah menyaksikan langsung aktivitas mereka saat menggunakan ponsel masing-masing.

Untuk Andrea, kalau tidak salah, ponselnya merupakan keluaran pabrikan Korea Selatan. Bisa dipahami mengingat Samsung salah satu sponsor utama Juventus. Ketika dilihat dari dekat saat saya menemuinya waktu Juventus bermain Stadion Gelora Bung Karno, 6 Agustus 2014, ponsel Andrea sepertinya tidak lebih mahal dibanding milik salah satu dari empat sekawan di kereta itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline