Lihat ke Halaman Asli

Konsep Pohon Pikiran

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Malam ini kuingin berdiskusi denganmu kawan…. sembari sesedikit mengarah pada debat kusir, saling mempertahankan pendapat hingga saling memunculkan ego…. sangat menarik….. hingga akhirnya dapat kita petik banyak buah pemikiran yg berceceran…. kalo saja orang lain mengamatinya… tentulah amat membingungkan… dalam hati mereka pasti bertanya, mengapa hasilnya dibiarkan berserekan begitu saja??? padahal dalam hati ku juga berkata… tunggulah sebentar lagi pemesan buah itu akan datang dan memborongnya…. serta membayar ku dengan harga tinggi…. dan tentu saja… di luar sana iya akan menjual buah hasil pemikiran kami tadi secara eceran maupun retail, baik di emperan toko maupun di mall lux.. cukup diberi kemasan yg menarik maka harganya pun jauh lebih tinggi….. bentuknya pun bermacam – macam, bisa jadi buku, tesis, kataloq, antologi, almanak, atau sampai klaim hasil pemikiran, bahkan ada juga yg membuatnya menjadi kumpulan hasil penelurusan sejarah…. hingga menjadi strategi mencapai imdgs dan wal hasil.. jika kutau cara menjualnya, kupilih saja untuk menjajakannya sendiri…. karena buah hasil diskusi ini tentulah adalah hak kami…. seperti inilah hukum alam, ada petani, pengepul serta penjual.
kini setelah kau faham kawan…. dirimulah yg memutuskan, apakah mau berdiskusi denganku… ato bagaimana????
entalah itu berdiskusi dengan lisan maupun tulisan… tapi ku fikir sebaiknya dengan lisan saja…. nsejak jika nanti ada mau mengambil buahnya… mereka pun harus sedikit berusaha, minimal pedekate ke kita, minta ijin.. dll….

Sementara Buah pemikiran dari hasil diskusi itu adalah efek dari ketekunan kita merawatnya, disirami dan dan diberi pupuk, terkadang kita juga harus memangkasi pangkal buah awalnya, hal ini bertujuan untuk mendapat buah yg se sempurna mungkin.
satu hal yg kita renungkan semua itu bukan pada hasil Buah tersebut, melainkan di dasar hati kita, tuluskah kita, ??? pembicara / pemikir yg hebat bukan dilahirkan oleh forum besar, atau seberapa banyak ia berada dalam kaitan tema diskusi, akan tetapi seberapa tulus ia merawat pohon diskusi tersebut, yah,,,,,, meski pohon itu kecil dan lemah, bahkan harus ditopang, biasanya buah yg dihasilkan pohon jenis ini berhraga relatif mahal dan stabil…… contolah ia , Anggur misalkan, Anggur adalah buah Diskusi, dimudian diolah menjadi Wine… tentu, saja semakin tua dan bagus kualitas wine tersebut, Harganya pun jangan tanya… kita menjual seribu batang pohon mangga dengan hasilnya bahkan tanahnya sekalipun , tentu belum seharga dengan sebotol Wine kulaitas Wahid…. yah begitulah……… dan ini , adalah Realita…….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline