Lihat ke Halaman Asli

Rodatul Ummu Azzahra

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Resensi Buku Puisi "Kamu Tidak Istimewa" Karya Natasha Rizky

Diperbarui: 13 Mei 2024   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul: Kamu Tidak Istimewa

Penulis: Natasha Rizky

Penerbit: Elex Media Komputindo

Cetakan Pertama: 31 Januari 2024

Tebal: 104 halaman

Riwayat ini mengandung banyak paham. Bias prasangka hadir melengkapi desus. Remuk redam menjadi sorakan. Bimbang. Barangkali jenaka? Atma lunglai rasa tak menapak. Kosong termanipulasi gelagatnya sendiri. Piala "penderitaan terbaik" tergenggam erat. Enggan lepas. Hingga sebuah utas melingkupi. Yang istimewa bukan hanya kamu. Dirimu jauh dari satu-satunya. Allah mencintai semua. Berikut getir-getirnya.

Judul buku "Kamu Tidak Istimewa" yang dipilih oleh penulis rupanya bukan sembarangan. Penulis berkata, judul buku ini merupakan kiasan bahwa kita bukanlah satu-satunya makhluk ciptaan Allah yang diuji. "Maka jangan pernah merasa hanya kamu yang paling menderita karena semua ciptaan Tuhan sedang diuji", tutur si penulis.

Buku ini menyajikan perjalanan penuh makna yang membuka mata kita terhadap kompleksitas umat manusia. Buku ini menghimpun kisah-kisah yang didalamnya terdapat paham, prasangka, dan ketidak-istimewaan. Selain menghibur, buku ini juga mengajak kita melihat lebih dekat perjalanan hidup kita masing-masing. Buku ini mempunyai 3 bab, dimana bab 1 berjudul perasaan, bab 2 berjudul realitas dan bab 3 istimewa, ketiga bab ini terbagi menjadi 10 bab kecil/sub bab dengan lebih dari 10 judul.

Buku ini adalah buku yang berisi emosi negatif sang penulis. Tentang rasa sakit, penderitaan, dan kesedihan dalam hidup yang pernah dirasakan dan mungkin juga dirasakan banyak orang. Oleh karena itu, setiap tulisan dalam buku ini akan menggugah emosi pembacanya karena ditulis dengan jelas dan mendalam. Bagian prolog merupakan bagian yang paling bermakna bagi saya, karena menurut saya bagian prolog pada buku ini benar-benar sesuai dengan perjalanan hidup saya selama ini. Berikut adalah prolognya:

Apa kabar? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline