“akan jadi apa saya nanti setelah beres kuliah?”
“apa nanti saya mampu menghadapi segala kegagalan dalam hidup?”
Masa depan. Tepat sekali, masa depan siapa yang bisa menduga akan seperti apa dan menjadi apa. Setiap orang pasti menginginkan masa depan yang gemilang juga menginginkan semua yang baik. Pastinya semua orang ingin agar segala sesuatu berjalan sesuai impian. Dan bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya? Sudah siapkan kita? Mampukah kita melaluinya?
Saya percaya mereka yang menang dan berhasil saat ini adalah mereka yang telah berjuang di masa lalunya. Kenapa saya berkata seperti itu, karena bagi saya kesuksesan hanya milik orang-orang yang sudah berusaha bukan diperoleh secara instan. Jika dianalogikan dengan sebuah ujian seperti ketika mahasiswa wajib ikut ujian agar lulus, kita bisa sama-sama membuktikan bahwa mahasiswa yang sudah belajar dengan giat jauh hari sebelum ujian, nilainya lebih baik daripada yang tidak ada persiapan sebelum ujian.
Persiapan, itulah kunci utamanya. Faktor penting yang menjadi dasar mampu tidaknya kita menghadapi masa depan. Saya masih ingat pesan nenek. Nenek yang kini usianya mencapai 100 tahun sudah melewati banyak sekali garam kehidupan. Nenek selalu mengingatkan untuk menyimpan sebagian apa yang kita punya hari ini untuk besok. Karena besok tidak ada yang tahu akan seperti apa, maka apa yang kita simpan hari ini meskipun sedikit, pasti ada gunanya di masa yang akan datang.
Gaya hidup hemat dan menyimpan sebagian ala nenek 100 tahun terbukti berhasil. Beliau yang ditinggal mati oleh belahan jiwanya ketika anak bungsunya masih balita berjuang seorang diri menyekolahkan anak-anaknya bahkan salah satu diantara anaknya pernah menjabat Hakim Tinggi di Indonesia. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa.
“simpan sebagian untuk besok”, pesan sakti nenek 100 tahun ini kalau diaplikasikan dalam kehidupan termasuk dalam merencanakan masa depan pada dasarnya sudah mengena. Konsep mempersiapkan dirinya sudah ada. Masalahnya jumlah yang harus disimpan berapa ya itu tergantung keperluan kita. Kalau nenek tidak pernah paham masalah investasi asuransi, di pikirannya simpan itu saja. Simpan artinya menahan. Menahan diri dari keborosan dan gaya hidup berlebihan. Hidup sederhana demi masa depan yang lebih baik.
Simpan ala nenek 100 tahun jelas berbeda dengan masa sekarang. Nenek memang tertarik menyimpan uangnya sebagian lalu ketika sudah cukup membeli emas sebagai investasi aman pilihanya. Uangnya tidak disimpan di bank tapi di dalam gulungan kain yang diikat dengan karet di celana atau kemben yang biasa dipakainya. Penyimpanan yang berisiko karena selain bisa lupa masih bisa dicuri orang lain ditambah lagi nilai manfaatnya tidak bertambah. Kalau sekarang kita tidak perlu melakukan hal seperti itu karena kita bisa terlindungi sekaligus berinvestasi sambil merencanakan masa depan. Bagaimana caranya?
Investra Link Extra adalah produk dari perusahaan asuransi di Indonesia Commonwealth Life dimana pesan sakti nenak 100 tahun masih bisa kita laksanakan ‘double action more impact’. Maksudnya? Pertama kita tetap melakukan konsep simpan. Kedua, kita bisa mendapatkan asuransi jiwa sekaligus investasi untuk merencanakan berbagai tujuan masa depan seperti pendidikan anak, persiapan masa pensiun, akumulasi pertumbuhan dan sekaligus melindungi kekayaan milik kita.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari website resmi Commonwealth Life, terdapat berbagai keunggulan Investra Link Extra, diantaranya adalah :
- menyediakan manfaat Extra dimana nilai investasi telah terbentuk sejak tahun pertama.
- Tersedia fasilitas Inflation Link yaitu meningkatkan nilai Uang Pertanggungan dan Premi seiring dengan nilai inflasi di masa yang akan datang.
- Manfaat Khusus tanpa TAMBAHAN BIAYA, yaitu :
- Bila tertanggung menderita Terminal Illness maka akan mendapat santunan maksimal 50% Uang Pertanggungan Dasar.
- Santunan Duka bila membayar premi meninggal dunia karena kecelakaan, dengan besar santunan 20% Uang Pertanggungan Dasar maksimal s/d 50 juta.
- Santunan Duka bila salah satu ahli waris yang ditunjuk meninggal dunia karena kecelakaan, dengan besar santunan 20% Uang Pertanggungan Dasar maksimal 20 juta.
- Commitment Bonus, sebesar 25% dari nilai premi dasar berkala tahun pertama akan diakumulasikan kedalam nilai investasi pada tahun ke 9 Polis *)