Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka untuk PLN

Diperbarui: 15 Juni 2016   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bapak Ibu di Perusahaan Listrik Negara,

Di daerah kami listrik mati lebih dari 5x sehari! Kami sangat marah dan geram. Pemadaman listrik bisa terjadi saat subuh ketika semua orang sedang bersiap menjalankan aktivitas, pagi hari ketika ibu2 mencuci dan memasak, siang hari saat anak2 sedang terlelap, sore saat semua orang ingin beristirahat, dan bahkan malam! bisa terjadi pada jam 8, 9, 10, bahkan jam setengah satu, setengah 2 malam!

Di bulan Ramadhan ini, listrik padam ketika kami baru saja berbuka, saat  kami pulang tarawih, atau seperti saat ini, saat kami sahur. Saya beruntung karena tempat suami saya bekerja menggunakan genset untuk mengganti suplai listrik walaupun itu hanya beberapa jam. Namun, bagaimana dengan orang-orang yang tinggal di perkampungan?

Durasi pemadaman bervariasi dari hanya 15 menit sampai 26 jam! Karena seringnya pemadaman ini, banyak dari alat elektronik kami yang rusak. Kami pun membayar listrik dengan patuh dan tanpa protes. Walaupun kami sering berpikir, dengan intensitas pemadaman yang terjadi tiap hari, kami membayar tetap 450rb per bulan!

Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang rusak? Apa yang salah? Apa yang kurang?

Apakah Indonesia itu hanya Jakarta dan sekitarnya?

Saya sudah lebih dari 3 tahun tinggal di Kecamatan Galang, Deliserdang, Sumatera Utara. Dan selama itu pula saya merasakan mati lampu hampir setiap hari! Saya ingin tahu apa yg sesuangguhnya terjadi. Alasan yg saya dengar "sedang ad perbaikan"/ Apakah terus menerus diperbaiki setiap hari selama 3 tahun dan semuanya tidak menjadi semakin baik dan bahkan semakin mengesalkan?

Tolonglah buat sistem informasi yang baik. Beritahu pelanggan inti permasalahannya sehingga kami tidak mengumpat nama PLN 5x sehari selama bertahun-tahun.

Salam dari kegelapan malam,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline