Lihat ke Halaman Asli

Bingung Perkara Takdir? Ini Jawabannya

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aleman: Barusan aku dateng dari kumpul-kumpul dengan temen-temen nih. Entah asal usulnya apa, tiba-tiba tadi diskusi perkara takdir, dan ujung-ujungnya aku jadi kebingungan sendiri hihihi.

Alimin: Bingung gimana Man?

Aleman: Ada yang bilang kalau takdir itu tergantung dari manusianya. Yang lain bilang kalau ada yang ditentukan, ada yang tergantung manusianya. Tapi ada juga yang yakin kalau manusia tidak bisa mengubah takdir sama sekali. Semua sama ngototnya, dan punya dalilnya masing-masing.

Alimin: Lha kalo menurut kamu gimana?

Aleman: Aku sih cenderung ikut yang banyak. Takdir itu ada yang ditentukan seperti umur, tapi ada yang tergantung manusianya seperti rejeki. Tapi dalilnya yang yakin bahwa takdir itu sudah ditentukan dan tidak dapat diubah benar-benar membuatku bingung. Mereka bilang kalau Tuhan itu maha tahu, jadi misalnya si X ditakdirkan jadi A, dan kemudian atas usahanya dia bisa merubah takdirnya menjadi B, maka semua itu pasti sudah diketahui oleh Tuhan jauh sebelumnya. Jadi Tuhan sudah tahu kalau si X akan merubah takdir A menjadi takdir B, karena Tuhan maha tahu itu, kalau tidak kan berarti Tuhan tidak maha tahu. Nah ini yang bener-bener membuat aku bingung, karena kalau semua sudah ditentukan terus apa dong kerjanya manusia?

Alimin: Itu sih aku pernah denger jawaban yang seperti ini, ' Apa sih gunanya meributkan perkara takdir? Apakah itu akan bermanfaat bagi kehidupanmu sehari-hari? Punya faham apapun tentang takdir silahkan saja, yang penting tidak melanggar aturan yang berlaku. Yang penting itu berguna bagi kehidupanmu sehari-hari. Buat apa punya faham yang hebat-hebat kalau nggak ada gunanya untuk kehidupan sehari-hari. Nggak usah saling menyalahkan faham orang lain. Pilih faham yang cocok dengan dirimu sendiri, yang dapat membantu kamu dalam beraktifitas di kehidupanmu sehari-hari'. Gitu sih yang pernah aku denger.

Aleman: Iya juga ya, bener banget. Lebih baik banyak bekerja daripada banyak omong.

Alimin: Betul sekali. Kecuali kalau kerjaannya emang jualan omongan hahaha.

Aleman: Hehehe bener bener, emang sekarang banyak tuh yang gitu.

Alimin: He'eh, bangga lagi hohoho.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline