Lihat ke Halaman Asli

Patung Garuda Wisnu Kencana, Mahakarya Kebudayaan Bali

Diperbarui: 8 Juni 2024   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest/marchilliaL

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) merupakan salah satu ikon budaya paling megah di Indonesia, terletak di Bukit Ungasan, Bali. Patung ini menggambarkan Dewa Wisnu yang menunggangi Garuda, burung mitologis yang merupakan kendaraan Dewa Wisnu dalam tradisi Hindu. 

Konsep GWK diilhami oleh kisah-kisah epik Hindu yang menggambarkan Dewa Wisnu sebagai pelindung alam semesta, dan Garuda sebagai simbol kebebasan dan kesetiaan.

Gagasan untuk membangun patung ini pertama kali muncul pada tahun 1989 oleh Nyoman Nuarta, seorang seniman patung terkemuka asal Bali. Ide ini bertujuan untuk menciptakan landmark budaya yang bisa menjadi daya tarik wisata internasional sekaligus memperkenalkan kekayaan seni dan budaya Bali. 

Proyek ini resmi dimulai pada tahun 1997, namun menghadapi berbagai tantangan, termasuk krisis moneter Asia pada akhir 1990-an dan berbagai hambatan finansial serta teknis yang memperlambat penyelesaian patung ini.

Patung GWK merupakan salah satu patung tertinggi di dunia dengan tinggi mencapai 121 meter, termasuk alasnya. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja, dengan berat total mencapai sekitar 4.000 ton. Proses pembuatannya melibatkan teknologi modern dan teknik tradisional, di mana ribuan keping tembaga yang dibentuk sedemikian rupa dan disatukan dengan teknik las. Struktur internalnya dirancang untuk tahan terhadap angin kencang dan gempa bumi, memastikan stabilitas dan keamanan patung dalam jangka panjang.

Patung GWK bukan hanya sebuah karya seni monumental, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Dewa Wisnu dalam tradisi Hindu adalah dewa pelindung yang bertugas menjaga keseimbangan dan harmoni alam semesta. 

Garuda, sebagai kendaraan Wisnu, melambangkan kebebasan, keberanian, dan pengabdian tanpa syarat. Kombinasi antara Wisnu dan Garuda mencerminkan nilai-nilai luhur yang diharapkan bisa menginspirasi masyarakat untuk hidup dalam kedamaian dan keharmonisan.

Sejak peresmiannya pada tahun 2018, GWK telah menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Bali, menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Keberadaan patung ini tidak hanya meningkatkan daya tarik pariwisata Bali tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Selain menjadi tempat wisata, kompleks GWK juga sering digunakan sebagai lokasi berbagai acara budaya, konser, dan festival yang memperkaya kehidupan budaya Bali.

Proyek GWK tidak lepas dari kontroversi dan kritik. Beberapa pihak mengkhawatirkan dampak lingkungan dari pembangunan patung sebesar itu di daerah perbukitan. 

Selain itu, ada juga perdebatan tentang biaya besar yang dikeluarkan untuk pembangunan proyek ini, yang dianggap oleh sebagian orang sebagai pemborosan. Namun, para pendukung proyek ini berpendapat bahwa GWK merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat budaya dan ekonomi yang besar bagi Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline