Lihat ke Halaman Asli

Menanamkan Toleransi dan Kebhinekaan terhadap Generasi Z

Diperbarui: 20 Desember 2024   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Toleransi (Sumber Pinterest)

Di tengah arus globalisasi yang semakin deras, Indonesia menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan jati diri bangsa yang kaya akan keberagaman. Generasi Z, yang lahir dalam era teknologi digital, menjadi salah satu tonggak utama dalam memastikan keberlanjutan nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan di negeri ini. Namun, bagaimana caranya menanamkan nilai-nilai tersebut kepada generasi yang serba modern ini?

Pentingnya Toleransi dan Kebhinekaan

Toleransi dan kebhinekaan bukan sekadar nilai tradisional, melainkan fondasi utama dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sebagai negara dengan lebih dari 17.000 pulau, 1.300 suku, dan enam agama resmi, keberagaman telah menjadi ciri khas Indonesia. Namun, tanpa toleransi, keberagaman ini dapat menjadi sumber konflik yang merusak persatuan.

Generasi Z, dengan akses yang luas terhadap informasi global, sering kali terpapar oleh berbagai pandangan dan ideologi yang berbeda. Di satu sisi, ini membuka wawasan mereka terhadap keberagaman dunia. Di sisi lain, jika tidak dibarengi dengan pemahaman yang kuat akan pentingnya toleransi, hal ini dapat memicu polarisasi akibat penyebaran hoaks atau ujaran kebencian.

Wonderful Indonesia (Sumber Pinterest)

Strategi Menanamkan Toleransi dan Kebhinekaan

Berikut adalah beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan kepada Generasi Z:

1. Pendidikan Multikultural Sejak Dini

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai toleransi. Kurikulum yang mengedepankan pembelajaran multikultural dapat membantu siswa memahami dan menghargai perbedaan. Mata pelajaran seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dapat dioptimalkan untuk menanamkan nilai-nilai kebhinekaan melalui diskusi, permainan peran, atau kegiatan lintas budaya.

2. Pemanfaatan Teknologi Digital

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline