Film Inside Out adalah sebuah film animasi Amerika Serikat tahun 2015 yang disutradai oleh Pete Docter dan diprosuderi oleh Jonas Rivera. Film mengisahkan tentang seseorang Bernama Riley yang mengalami perubahan perilaku setelah keluarganya pindah ke San Frasisco. Lalu Riley harus menyesuaikan diri dengan suasana di lingkungan yang baru, baik itu di sekitar rumah, sekolah, maupun lingkungan pertemanannya. Situasi perubahan ini tidak mudah diterima oleh anak seusia Riley sehingga ia merasakan berbagai macam emosi dalam dirinya. Ada lima emosi dasar manusia yaitu Joy (Kegembiraan), Sadness (Kesedihan), Anger (Kemarahan), Disgust (Kejijikan), dan juga Fear (Ketakutan) digambarkan dalam film ini yang berinteraksi dalam diri Riley. Saat terjadi situasi yang sulit untuk mengontrol emosi, semua emosi yang ada berusaha membantu untuk membuatnya kembali Bahagia. Tetapi Ketika perasaan Bahagia (Joy) berusaha untuk selalu membuat Riley merasakan Bahagia, di sisi lain ada perasaan sedih (Sadness) yang merasa tersisihkan dengan menganggap bahwa dirinya tidak berarti. Lalu dalam Film Inside Out yang ke-2, digambarkan perubahan emosi Riley saat ia beranjak dewasa. Adanya emosi baru yang muncul dalam dirinya dan memperngaruhi kehidupan remajanya. Perubahan emosi menjadi lebih kompleks sehingga ia menghadapi tantangan dalam mengelola emosi baru yang muncul.
Film “Inside Out” mengajarkan kita tentang pentingnya untuk menerima emosi yang kita rasakan. Inside Out menggambarkan bagaimana setiap emosi memiliki peran dan kepentingannya sendiri dalam kehidupan kita dan tidak ada emosi yang seharusnya kita abaikan. Kita dapat belajar bahwa jika kita menghadapi emosi yang kita rasakan secara langsung, baik yang menyenangkan maupun yang tidak sekalipun adalah bagian alami dari pengalaman manusia. Jadi dengan menerima, memahami, dan mengelola emosi-emosi dengan baik, maka kita bisa menjalani kehidupan dengan lebih seimbang dan Bahagia.
Dalam Inside Out 2, Karakter Joy mengatakan “I don’t know how to stop anxiety. Maybe that’s what happens when you grow up, you feel less joy.’ Pernyataan ini mengungkapkan bahwa kita tidak mampu menghentikan kecemasan serta hal yang terkadang terjadi Ketika seseorang menjadi dewasa, yaitu merasakan kurangnya kebahagiaan. Hal ini mencerminkan pemikiran bahwa bertambahnya usia, dapat membuat seseorang mungkin mengalami penurunan Tingkat kegembiraan atau kebahagiaan dalam hidup mereka. Tetapi hal ini mengajarkan kita bahwa bertambah umur dan menjadi dewasa adalah hal yang wajar. Perasaan cemas adalah hal yang wajar, kita harus bisa menerima segala emosi yang kita rasakan, baik itu perasaan cemas, malu, senang, sedih, dan yang lainnya.
Terdapat pesan yang disampaikan oleh film Inside Out yaitu pentingnya mengenali, menerima, dan mengelola emosi. Film ini mengajarkan bahwa tidak ada emosi yang baik maupun buruk dan setiap emosi membawa pesan dari diri kita kepada diri kita sendiri dan juga memberikan Pelajaran tentang kecerdasan emosi dan bagaimana mengelola emosi dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus bisa mengetahui perasaan yang sedang kita rasakan sehingga kita bisa mengelola emosi dan diri kita dapat menyesuaikan antara emosi dan situasi yang sedang berlangsung. Perubahan emosi adalah hal yang normal dan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Ketika mengahadapi peristiwa penting dan situasi-situasi tertentu, emosi-emosi dalam diri kita saling berinteraksi dan berkomunikasi untuk membantu kita beradaptasi dengan perubahan dan situasi yang ada.
Seiring berjalannya waktu, saat kita beranjak menjadi dewasa beragam tantangan muncul didepan kita sehingga kita akan merasa kesusahan mengelola segala emosi yang muncul. Emosi-emosi yang muncul dapat mempengaruhi kehidupan kita baik semasa kecil, remaja, dan dewasa. Menerima dan mengelola segala emosi yang kita rasakan adalah hal yang penting untuk Kesehatan mental dan juga kebahagiaan kita. Hal ini melibatkan kesadaran diri kita terhadap perasaan-perasaan kita tanpa menghakimi, menolak, atau menekan mereka. Kita bisa memulai dengan mengenali emosi kita, mengidentifikasi pemicu munculnya emosi, dan memahami pemicu serta bagaimana emosi-emosi yang kita rasakan mempengaruhi pikiran dan perilaku kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H