Terdapat beberapa definisi tentang komunikasi dalam organisasi ini dan salah satunya menurut Robert Bonningtonyang dimana komunikasi organisasi adalah sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. Dalam bahasa sederhana dan sedikit rincinya definisi yang dikemukakan oleh Robert Bonnington adalah seluruh kegiatan dalam organisasi diatur dan diawasi oleh manajemen agar pengolahan atau penggunaan sumber bahan dan sumber daya manusia tidak terbuang sia-sia untuk hal yang tidak penting melalui struktur yang telah di tetapkan oleh organisasi tersebut.
Banyak sekali jenis komunikasi dalam organisasi dan beberapa diantara adalah komunikasi lisan dan tertulis lalu komunikasi kebawah, keatas dan kesamping selanjutnya ada komunikasi formal dan informal. Jenis komunikasi lisan dan tulisan disini secara simple di artikan komunikasi dasar dalam organisasi karena pada dasarnya penyampaian pesan atau informasi dalam organisasi bahkan dalam kehidupan sehari-hari menggunakan cara ini. Pemaparan jenis komunikasi kebawah, keatas dan kesamping dalam organisasi ini cukup panjang tetapi mudah dipahami seperti komunikasi kebawah adalah penyampaian pesan dari manajemen puncak ke manajemen menengah lalu turun ke manajemen rendah hingga sampai ke anggota operasional atau yang di tuju dan komunikasi kebawah ini bisa berbentuk pengarahan, perintah atau indoktrinasi. Selanjutnya komunikasi keatas adalah aliran dalam hirarki dari manajemen rendah menuju ke manajemen puncak dan fungsi utamanya dari komunikasi keatas ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan ataupun keputusan. Terakhir adalah komunikasi kesamping yang diartikan sebagai komunikasi yang terjadi pada tingkatan hirarki wewenang yang sama (komunikasi horizontal). Berikutnya adalah komunikasi formal dan informal secara singkatnya komunikasi formal adalah komunikasi yang terjadi antara anggota yang berada dalam kewenangan manajemen sedangkan komunikasi informal adalah komunikasi yang bebas di lakukan oleh anggota diluar kewenangan manajemen.
Komunikasi dalam organisasipun memiliki beberapa proses seperti proses ideasi, encoding, decoding dan tindakan. Proses ideasi adalah tahap pertama dalam suatu proses komunikasi yaitu penciptaan gagasan ataupun ide dari komunikator. Proses encoding adalah bentuk simbol atau sandi yang berisikan ide atau gagasan yang di kemas sedemikian rupa untuk dikirim kepada komunikan serta pemilihan media yang akan digunakan untuk melakukan pengiriman tersebut. Proses decoding adalah gagasan, ide, pesan atau informasi yang dibaca, diartikan, diinterpretasikan secara langsung atau tidak langsung melalui proses berfikir. Proses tindakan adalah respon yang dilakukan oleh komunikan untuk membalas gagasan, ide, pesan atau informasi baik berupa meminta informasi tambahan, melengkapi informasi ataupun melakukan tindakan yang lainnya.
Terdapat lima alur informasi dalam komunikasi organisasi yaitu alur urutan, serentak, urutan+serentak, sirkulasi dan interaktif. Alur informasi urutan adalah alur informasi yang dilakukan dari manajerial atas yang tertuju ke manajerial bawah dan biasanya berbentuk instruksi, alur informasi urutan ini hampir sama pengertiannya dengan jenis komunikasi kebawah. Alur informasi serentak sangat efektis penggunaanya jika ingin mengerjakan suatu pekerjaan dengan waktu yang cepat. Alur informasi urutan dan serentak adalah alur informasi yang digunakan apabila instruksi yang diberikan cukup rumit dan sulit. Alur informasi sirkulasi adalah alur informasi yang cukup efektif bila ingin menguji suatu akurasi pesan yang bersifat rahasia. Terakhir adalah alur informasi interaktif yang dimana alur ini memang cukup lama dilakukan dan perlu kesabaran tetapi hasil perkerjaan bila menggunakan alur informasi ini akan memuaskan.
Beberapa hambatan yang ada dalam komunikasi organisasi adalah tingkatan hirarki, wewenang manajerial, spesialisasi dan hambatan pribadi. Hambatan di tingkat hirarki secara singkat bisa dijelaskan semakin besarnya struktur suatu organisasi atau perusahaan maka mengakibatnya semakin sulitnya komunikasi. Hambatan di wewenang manjerial adalah wewenang manajer menciptakan kekauan komunikasi dengan bawahan dan cara mengatasinya dengan membina hubungan baik dengan karyawan lain tanpa pandang status. Hambatan spesialisasi disini dimaksudkan karyawan hanya loyal pada job desk-nya. Terakhir adalah hambatan pribadi, jika urusan pribadi dibawa dalam organisasi maka sinkronisasi pekerjaan akan terhambat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H