Lihat ke Halaman Asli

Tuduhan Palsu Israel terhadap Rumah Sakit Al-Shifa yang Membuat Dunia Tertawa

Diperbarui: 12 Desember 2023   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Kota Gaza (Foto : seorang Fotografer Palestina, Hosnysalahr)

            

Sudah satu bulan lebih telah berlangsung peperangan. Kementrian kesehatan Gaza mengumuman jumlah korban yang terus meningkat karena serangan Israel yang tidak berhenti. Sekitar 10.812 orang menjadi Syahid atas serangan tersebut, diantaranya 4.412 anak-anak dan 2.918 perempuan. Selama sebulan terakhir, serangan Israel semakin brutal sehingga banyak korban yang terbunuh, tak hanya warga sipil yang menjadi korban, Israel pun menjadikan warga sipil, rumah sakit hingga ambulan sebagai target. Beberapa rumah sakit berhenti beroprasi dan sekitar 51 ambulan hancur.

Organisasi kesehatan dunia juga memperbaharui seruanya untuk memberikan perlindungan efektik terhadap warga sipil dan layanan kesehatan di Gaza " mereka bukanlah sasaran" dikutip dari Al Quds al Al-'Araby, Kamis (16/11/2023). Bahkan  kepala delegasi di Prancis, Isabelle Desfourny, mengatakan bahwa tidak ada wilayah aman bagi rakyat palestina untuk melarikan diri dari serangan Israel yang tidak pandang bulu. Bahkan Rumah Sakit yang seharusnya dilindungi seperti yang dikatakan oleh pejabat PBB " Dalam hukum Internasional, Rumah Sakkit harus dilindungi" dikutip dari Al Quds al Al-'Araby, Kamis, (16/11/2023).

Tuduhan Terahadap Rumah Sakit As-Shifa 

Tentara Pendudukan menyerang Rumah Sakit karena mereka mengklaim adanya aktivitas pejuang Hamas di tempat tersebut. Mereka menganggap bahwa Rumah Sakit As-Shifa jadi markas bersar pejuang Hamas. Klaim tersebut didasarkan pada bukti yang berupa foto beberapa  senjata, laptop dan CD yang dianggap milik Pejuang Hamas.

Pada hari kamis malam, Mentri Pertahanan Avi Gallant mencoba mendorong narasi israel mengenai tuduhan peran Rumah Sakit pada pejuang Hamas dengan mengatakan bahwa tentaranya menemukan sesuatu yang membuktikan "hubungan langsung" antara aktivitas Hamas di dalam Rumah Sakit Al-Shifa dan isu penculikan"  Al Quds al Al-'Araby, Kamis, (16/11/2023).

Setelah tuduhan itu uangkapkan dengan mengungkapkan "penemuan dan kesaksian" atas hal tersebut, mereka ditanya oleh salah satu media israel yaitu saliuran "Ibrani 13" yang menyebutkan bahwa tidak ditemukan bukti yang menunjukan hal itu termasuk tuduhan israel atas terowongan atau markas militer dibawah rumah sakit tersebut sehingga hal ini menjadi bahan tertawaan di seluruh dunia.

Sebagai pembelaan, juru bicara militer pun mengatakan bahwa tentara mereka menyita aset-aset penting didalam rumah sakit yang menunjukan adanya aktivitas militer di rumah sakit tersebut. dalam video yang mereka tunjukan, mereka memperlihatkan adanya senjata dan barang lain yang ditiinggalkan oleh pejuang Hamas. selain itu dalam video tersebut memperlihatkan adanya sebuah kalender yang menununjukan adanya tanggal atas serangan "7 Oktober" dan tertulis nama pejuang Hamas.  hal ini menjadi tertawaan dunia karena yang mereka tunjukan itu itu adalah nama nama hari dalam bahasa Arab. Marwan Bishara seorang analis politik senior Al-jazeera mengatakan saat diwawancara Ajazeera " Dan Bagi Saya, ini membuat terkenang memori tentang perang Iraq, Senjata pemusnah Masal. Tidak ada yang namanya senjata pemusnah masal, dan tidak ada markas Hamas dibawah Rumah Sakit. Itu semua pembenaran yang dikarang-karang oleh mereka untuk melakukan kejahatan perang" Youtube Aljazeera English

Upaya pihak Israel untuk mengurangi Citra buruk yang mereka dapatkan setelah tuduhan tersebut, duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, sedang bersiap untuk menayangkan "film" tentang "kekejaman Hamas" yang dilakukan pada t030anggal 7 Oktober lalu, Film itu akan ditunjukan kepada duta besar di setiap Negara

Berita ini bersumber dari harian berbasa Arab "al Quds Alaraby" pada Kamis, 16 November. Link sumber Berita 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline