Acara peresmian gedung asrama santri Pesantren Modern PKP Jakarta Islamic School oleh Bapak Anies Rasyid Baswedan, Ph.D., Gubernur DKI Jakarta Selasa, 11 Mei 2021/29 Ramadan 1442 H pukul 14.30 di aula Alkautsar secara hybrid. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti di aula Alkautsar dan pengguntingan pita di asrama putra.
PKP merupakan Proyek Monumental Musabaqoh Tilawatil Alquran (MTQ) Nasional V tahun 1972 dengan pelopor pendirinya Bapak H. Ali Sadikin bersama Letjen TNI (Pur) H Soedirman, Laksda TNI (Pur) dr. H Soekmadi, Drs. K.H. Kafrawi Ridwan, M.A. dan Dr. (HC) A.M. Fatwa.
Pendirian PKP yang juga disponsori bersama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, Pusat Dakwah Islam, Koordinator Dakwah Islam (KODI) DKI Jakarta, Pusat Pendidikan Dakwah Islam (PTDI) dan Panitia Nasional Penyelenggaraan MTQ Nasional V tahun 1972 mendapat penetapan dengan Surat Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. D.III.b.14/2/23/1973 tentang Pengukuhan Pembentukan Pondok Karya Pembangunan DKI Jakarta.
Sebagai proyek monumental, PKP sejak berdiri pada 8 April 1976 telah menjadi pelopor pendirian proyek-proyek monumental MTQ di provinsi lainnya seperti di Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Aceh, Jambi, Pontianak dan lain-lain. Selain itu, pada awal kegiatan, PKP juga berperan aktif dalam program peningkatan mutu dan peran madrasah yang lebih dikenal dengan program "Dinamisasi Madrasah."
Saat ini, PKP menyelenggarakan pendidikan KB-TK, MI, MTs, SMA, SMK dan STIKes. Penyelenggaraan pendidikan dasar, menengah dan tinggi ini telah menorehkan berbagai prestasi, baik di bidang akademik maupun nonakademik, bahkan untuk SMA telah mendapat rekomendasi dari Kemendikbud untuk menjadi Sekolah Penggerak.
Prestasi yang telah diraih tingkat nasional maupun internasional diantaranya juara robotik di Australia dan Singapura, juara karya tulis ilmiah, pidato dan musikalisasi puisi tingkat nasional. Sementara itu, para gurunya juga telah banyak yang telah meraih guru berprestasi, dan ada sekitar 10 guru yang meraih Google Certified Edocator setelah menerapkan pembelajaran Smart Digital Classroom (SDC) dalam pembelajaran sehari-hari.
Mulai tahun pelajaran 2019/2020, PKP menyelenggarakan Pesantren Modern. Kementerian Agama RI telah memberikan izin operasional Pesantren Modern dan satuan pendidikan MTs dan MA.
Pesantren Modern PKP sebagai legacy monumental MTQ V tahun 1972 mendapat triger untuk mendirikan asrama ketika salah satu Pendiri PKP, K.H. Kafrawi Ridwan, M.A. bertemu K.H. Abdurrahman Wahid, Presiden keempat RI. "Pondok, kok nggak punya asrama," kata beliau. Bermula dari sinilah kemudian, PKP berusaha mewujudkan lembaga pendidikan berasrama, yakni Pesantren Modern PKP.
Fokus pendidikan dan pembelajaran Pesantren Modern PKP yang membedakan dengan madrasah sebagai sekolah umum adalah pembelajaran tahfiz Alquran, kitab kuning, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Perilaku ibadah sehari-hari menjadi pembiasaan hidup di asrama.
Filosofi dasar Pesantren Modern PKP yang menjadi landasan gerak langkahnya termuat dalam rumusan dasar Panca Jiwa yang meliputi KEIKHLASAN, KESEDERHANAAN, BERDIKARI, UKHUWAH ISLAMIYAH, DAN KEBEBASAN DALAM BINGKAI ISLAM. Nilai-nilai Panca Jiwa menjadi praktik pembelajaran, seperti kesederhanaan dalam berpakaian dan kebebasan mengungkapkan pikiran/ide dalam pembelajaran.
Dengan pendirian asrama ini, maka PKP, akan semakin nyata dalam mewujudkan legacy-nya sebagai warisan monumental MTQ Nasional V tahun 1972. Terkait dengan itu, pengkaderan tahfizul Quran akan menjadi program penting sebagai ciri kepesantrenan PKP. Selain itu, kemampuan membaca kitab kuning, bahasa Arab dan bahasa Inggris bagi para santrinya juga menjadi perhatian penuh.