Keinginan untuk membantu suaminya bekerja sangat kuat, inilah yang dilakukan oleh seorang ibu dari dua orang anak yang bernama ibu Siti Nafisah. Berawal dari beberapa pakaian dan krudung, kini sudah mulai berjualan sprei dan bad cover., disini dia melayani kredit ataupun kes (langsung lunas) tetapi kebanyakan orang meminta kredit (nyicil).
Setiap tiga bulan sekali ia pergi ke banyuwangi untuk mengambil barang baru dan mengembalikan atau menukarkan barang yang masih tersisa. Ia ke banyuwangi bersama suaminya tetapi suaminya harus pulang dahulu dikarenakan harus mengajar. Dan akhirnya ia pulang diantar oleh bapaknya. Dalam bisnis mengreditkan pakaian dan sebagainya, ia pernah merasa putus asa karena orang-orang yang membeli dagangannya lama tidak membayarnya sedangkan ia harus balik modal agar dapat mengambil barang yang baru. Akhirnya ia mempunyai ide agar modal cepat kembali, jika ada yang pesan harus memberikan DP terlebih dahulu dan bagi orang-orang yang lama mengkredit, ia memberikan waktu atau jika belum lunas orang tersebut tidak boleh memesan atau mengambil barang kembali sampai hutangnya lunas. Sebenarnya ia tidak tega tetapi mau bagaimana lagi ini semua dilakukan untuk kelangsungan bisnisnya.
Setelah sekian lama menjual pakaian dan sebagainya, kemudian ia mencoba menjadi member shoppie martin untuk menambah dagangannya. Jika ia belum mengambil barang baru di Banyuwangi, ia menawarkan shoppie martin dengan cara menujukkan katolog shoppie martin kepada pelanggannya yang sudah lama membeli barangnya.
Setelah kedua bisnisnya berjalan dengan baik ia menambah bisnis lagi menjadi member tapperweer tetapi dengan cara yang berbeda yaitu siapa yang memesan tapperweer harus membayar terlebih dahulu karena tapperweer ini membutuhkan modal yang cukup besar maka dari itu tidak mengreditkan (nyicil). Bisnisnya ini semakin tahun semakin berkembang dan sudah mempunyai banyak pelanggan. Di rumahnyalah ia menjual mulai dari baju muslim laki-laki, perempuan, dewasa, remaja, anak-anak, krudung, baju atasan dan lain-lain. Ia masih belum mau untuk membuka butik sendiri dikarenakan dagangan nya masih terlalu kecil untuk dibuatkan butik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H