Lihat ke Halaman Asli

Kawanku Sangat Benci Bandara Soetta

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertengahan bulan Maret kemarin tiba2 aku menerima telepon terlihat kode dari luar negri, terlihat angka depan +886......aku pun sangat bingung ini dari mana? dan siapa? Ternyata suara disana langsung memanggil namaku, aku pun makin heran..langsung aku bertanya ini siapa ya? Langsung suara di sebrang menyebutkan namanya sendiri....oooh ternyata temanku...langsung aku bertanya dari mana bisa mendapatkan nomorku? Ternyata dari adikku, wah hati sangat senang dan  obrolan pun mengalir..sampai akhirnya dia harus stop, dan melanjutkan kerjanya karena dia di panggil oleh bos nya katanya.

Tadi malam aku menerima telepon dari nomor yang sama, dan sekarang sudah aku simpan nomor itu atas nama dia, jadi aku tidak kaget lagi... aku bertanya kapan pulang ke Indonesia? Lewat Jakarta kan? Langsung aku menawarkan suruh dia mampir ke rumahku di Jakarta, dia pun akhirnya bercerita yang membuat aku kasihan padanya, dan membuatku ikut geram juga, kalau pulang nanti akan transit saja di Soetta tapi langsung terbang ke Jogja, ingin langsung ke Jogja tapi dari Taiwan tidak ada jurusan yg langsung kesana katanya, dia bilang gak bisa keluar dari bandara soetta, kalau bukan di jemput oleh orang tuanya sendiri, (waktu dia pulang di jemput saudara dan calon suaminya tapi dia tidak bisa keluar dari bandara)ternyata di tahun 2011 kemarin dia sempat pulang dan di bandara Soetta menghabiskan uang yang lumayan banyak, katanya terlalu ribet dan semrawut,  di bawa ke terminal 3, lalu terminal 4, dia pun bercerita menuju terminal 4 banyak orang yang menawarkan mengangkatkan barang dan meminta imbalan yang tidak sedikit, di terminal 4 harus menunggu kawan satu daerah  untuk bisa di berangkatkan pulang bersama katanya, bayangkan saja pulang ke Jawa Tengah dia harus di dalam travel selama 20 jam lebih, yang paling menyebalkan, si SUPIR TRAVEL di jalan selalu berhenti di tempat pemberhentian. di sana SUPIR itu bersenang senang ada yang main karaoke dulu, ngobrol-ngobrol dulu sangat lama, setelah hampir sampai rumah si SUPIR GILA itu masih meminta uang imbalan tanda terima kasih katanya, tapi mintanya tidak sedikit, dia minta ke kawan2 dia sebelumnya 300ribu-500ribu, (menurut temanku di bandara Soetta SUPIR itu sudah di kasih tau di larang meminta uang apapun) tapi temanku hanya memberi 250ribu saja, dia naik travel bandara itu sudah bertarif sangat mahal yaitu 390ribu, jadi 390+250= 640ribu, belum lagi waktu di pemberhentian dia harus makan, dan harga makanan sangat mahal, nasi+sayur seharga 16ribu, bakso 5biji kecil2 seharga 25ribu...dan juga keluar uang yang lain2 di bandara soetta itu! Dia bercerita kepadaku semalam seperti sangat membenci BANDARA SOETTA!  dan sangat trauma untuk singgah kesana lagi katanya, tapi dia terpaksa pulang tahun depan harus transit di bandara itu lagi, tapi dia pakai akal hanya sekedar tarnsit saja.

itu diatas semua cerita temanku tadi malam. sungguh saya ikut panas kupingnya mendengar ceritanya.

SAYA SEBAGAI KAWAN IKUT GERAM DAN KASIHAN MENDENGAR CERITANYA, walaupun saya tidak bisa dan tidak pernah menulis, demi kawan saya akhirnya saya menulis , Saya bagi tau kawan saya,  saya tidak menyebutkan namanya disini, karena kawan saya ketakutan, dan dia pun mengizinkan saya.

JADI SAYA MOHON PADA PARA PENGUASA NEGARA BUKA MATA UNTUK MEMBACA CORETAN INI! LINDUNGI RAKYAT KECIL YANG BERJUANG MENCARI RIZKI KE LUAR NEGERI!

terima kasih, dan ma’af tulisannya acak acakan karena saya bukan ahlinya dan tidak bisa menulis dengan baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline