Bulan lalu, telah terjadi perdebatan yang di selenggarakan di sebuah kampus ternama di Indonesia antara Ust Nuruddin dan Guru Gembul. Judul debatnya kurang lebih Apakah Bisa Mengilmiahkan Akidah Islam?
Jujur, saya sendiri sangat merasa puas dengan apa yang terjadi pada perdebatan itu. Saya termasuk orang yang tidak pernah telat menonton video Guru Gembul di channelnya. Retorika yang dibawakan Guru Gembul sangat menawan, tingkat story telling yang disampaikannya sangat menghanyutkan para penonton.
Namun, setelah melihat perdebatan tersebut dari awal hingga akhir, ada beberapa celah yang ada pada Guru Gembul. Beliau berbicara sesuai dengan apa yang terbesit di kepala, betul-betul akal, kurangnya referensi bahkan cukup googling aja. Apalagi saat mengomentari hal-hal yang bukan menjadi pakarnya, itu agak ngawur juga.
Namun, dari situ muncul sosok yang menyadarkan saya bahwa akal itu tidak selama bisa memikirkan segala sesuatu. Kita butuh tuntunan, pegangan, untuk bisa berpikir dengan benar. Ya kita tahu bahwa potensi akal itu juga besar, namun perlu ada pegangan yang benar agar akal ini terarah ke jalan yang benar.
Semenjak saat itu, saya berhenti menonton guru gembul, terkhusus materi yang bukan bidang beliau. Tapi lama-lama saya menonton kembali, pada video-video yang bersifat informatif, bukan pada hal-hal yang bukan bidang beliau.
Semoga guru gembul dapat memberikan inspirasi ke banyak masyarakat, terlebih saya lihat foto profil Youtube nya ada foto beliau bersanding dengan Ki Hajar Dewantara. Kan keren!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H