Lihat ke Halaman Asli

ZR. Kamaluddin

Suka komentarin orang muslim yang nyleneh, bukan komentarin islamnya lho ya

Hidup Ya Memang seperti Ini!

Diperbarui: 28 Maret 2024   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unsplash oleh Tegan Mierle 

Orang itu berkata hanya 'sepanjang lidahnya', entah itu pujian atau cacian. Tidak akan lebih panjang dari lidahnya. 

Kalimat itu yang pernah saya dengar dari ceramahnya Ustadz Khalid Basalamah, saat menjelaskan bagaimana sikap kita dalam menghadapi omongan orang lain. Beliau menegaskan bahwa omongan orang itu tidak akan selamanya, tidak setiap saat, atau bisa disebut dengan tak akan lebih panjang dari lidahnya. Kita tahu bahwa lidah adalah organ tubuh yang pendek, artinya bahwa ketika lisan ini berbicara pasti akan lelah dan capek, jika sudah capek berbicara akan diam dengan sendirinya. Ya begitulah omongan orang kepada kita. 

Kita tak perlu merisaukan itu semua, kita hanya perlu fokus dengan tujuan kita, target kita, cita-cita kita, toh kita cari makan sendiri bukan dari mereka, toh kita beli baju sendiri bukan dari mereka, toh kita beli kuota sendiri bukan dari mereka. Lalu apalagi yang dirisaukan?

Begitulah cara aku menyikapi apa yang dibicarakan mereka tentang aku. Lalu, bagaimana caramu? Yuk sharing di kolom komentar! 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline