Generasi milenial atau yang disebut sebagai generasi Y merupakan generasi yang lahir pada kisaran awal tahun 1980 sampai awal abad 21-an. Generasi ini memiliki karakter yang jauh berbeda dari generasi sebelumnya, yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dan sebagian juga sudah ada yang bekerja serta lulus perguruan tinggi. Mereka yang hidup di zaman ini memiliki karakter yang sangat senang terhadap media elektronik seperti sosial media, broadcast dan lain sebagainya.
Dengan adanya internet dapat memudahkan bagi mereka untuk dapat mengakses berbagai macam informasi dan mereka mampu menghabiskan waktu berjam-jam perhari hanya untuk bermain gadget. Gadget dapat memudahkan mereka untuk melihat, mengelola, dan mempublikasikan hasil karyanya melalui internet, kemudian mereka menjadikannya sebagai bahan belajar yang lebih fleksibel untuk dilakukan tanpa harus mengenal batas ruang dan waktu. Generasi milenial ini dapat belajar dengan mudah dimanapun dan kapanpun selagi suasananya tetap menyenangkan dan tidak membosankan.
Mereka biasanya lebih suka belajar melalui gadget karena mudah untuk diakses daripada harus melalui buku ataupun media cetak lainnya, tapi juga terdapat generasi milenial yang lebih suka membaca melalui buku atau media cetak, jika melalui internet atau kita membaca melalui gadget akan membuat mata cepat capek, selain itu juga tulisan yang terdapat dalam gadget pun tidak terlalu jelas. Jadi banyak juga generasi milenial yang masih menggunakan buku untuk belajar.
Dari hal tersebut mebuktikan bahwa generasi milenial memiliki gaya yang berbeda-beda dalam belajar. Gaya belajar cenderung mengadaptasi strategi pembelajaran tertentu sebagai bentuk tanggung jawab agar diperoleh pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di kelas atau sekolah dengan kebutuhan mata pelajaran.
Karena gaya belajar merupakan kunci keberhasilan belajar seorang siswa, maka siswa memerlukan dukungan dan bimbingan untuk lebih mengidentifikasi gaya belajar yang cocok untuk mereka. Menyadari gaya belajar akan menyerap informasi, membuatnya lebih mudah dipahami, dan tidak akan mengganggu pembelajaran. Oleh karena itu, generasi milenial memiliki bermacam-macam gaya belajar, antara lain sebagai berikut :
1. Secara umum gaya belajar generasi milenial berbeda antara satu dengan yang lain, belajar yang disukai generasi milenial ini adalah gaya belajar interaktif yang dapat dilakukan dengan cara berdiskusi untuk membicarakan topik yang dikemas dalam kondisi yang santai dan mengikat. biasanya mereka mencari tempat favorit untuk melakukan hal tersebut seperti halnya warung kopi ataupun kafe yang memberikan suasana santai. Dengan begitu mereka akan lebih mudah untuk mengemukakan pendapatnya tanpa ada ketakutan dalam penyampaian. Sistem belajar seperti ini sudah banyak diterapkan oleh generasi milenial.
2. Adanya motivasi dalam belajar. Generasi milenial menjadikan motivasi belajar untuk meningkatkan atau menurunkan suatu nilai. Mereka cenderung aktif dalam pembelajaran ketika pelajaran yang diambil mudah untuk dipelajari dan materi yang disampaikan pun mudah untuk dimengerti. Minat dan bakat dalam belajar generasi muda ini juga sangat berpengaruh, mereka akan melakukan apapun untuk mencapai tujuan belajar ketika materi tersebut disukai. Hal tersebut akan memberi motivasi lebih bagi mereka dalam belajar untuk mengembangkan potensi diri.
3. Aplikasi YouTube digunakan mahasiswa sebagai media pembelajaran elektronik. Dalam satu jam, mahasiswa yang menggunakan YouTube sebagai sumber belajar yang mudah diakses menggunakan smartphone atau laptop pribadi dengan memanfaatkan fasilitas WiFi kampus atau WiFi lainnya. Mahasiswa biasanya mengakses saluran Najwa Shihab, yaitu konten video dialog tentang isu-isu pemerintah seperti Mata Najwa dan Narasi Tv, serta video dialog politik di TV One, Indonesian Lawyers Club, kedua saluran YouTube ini sering membahas masalah kewarganegaraan politik yang sedang berlangsung.
4. Materi belajar berkaitan dengan pembelajaran yang disusun secara sistematis guna mencapai kompetensi belajar. materi menjadi hal inti dalam pembelajaran yang harus disampaikan, Oleh karena itu generasi milenial menyukai materi pembelajaran yang sederhana dan tidak berbelit-belit dalam pembahasannya seperti peta konsep. Peta konsep menjelaskan hal yang rinci, padat, jelas yang membuat inti pembahasannya tersampaikan tanpa merasa jenuh atau bosan dalam mempelajari materi tersebut.
5. Media elektronik menjadi salah satu cara yang dapat memudahkan generasi milenial untuk mencari sumber belajar yang dijadikan rujukan informasi atau pengetahuan baik yang berasal dari data, orang dan bentuk lainnya. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin baik akan mempermudah segala sesuatu, adanya gadget juga akan memudahkan untuk memperoleh sumber belajar dengan genggaman jari tanpa harus dibatasi waktu dan tempat. dengan mengetik kata kunci di mesin pencari ketika itu informasi yang dibutuhkan akan muncul bisa melalui website yang ada di internet, seperti Google Schoolar, Academia, Wikipedia dan lain sebagainya, mereka juga dapat mengakses seperti, jurnal elektronik, tesis, desertasi, skripsi dan lain sebagainya dengan mudah. Dengan begitu mereka akan terbantu, juga lebih efektif dan efisien karena belajar bisa dilakukan kapanpun dimanapun tanpa diberatkan dengan beban finansial yang mendasarinya.
Proses pembelajaran membutuhkan gaya belajar efektif yang memperhitungkan minat untuk belajar. Hal tersebut perlu disesuaikan dengan perkembangan saat ini juga bentuk strategi belajar generasi milenial. Hal ini merupakan bentuk adaptasi agar pembelajaran menyesuaikan dengan tujuan dan penerapannya di lapangan. Perlu ditekankan relevansi pembelajaran antara materi dan penerapannya terhadap lingkungan.