oleh: roby fuzi
seperti malam biasanya...
aku perawani harmonika dengan desahan yang bersuarakan detak-detak rindu
gundah telah menarikan pikiran pada malam seksi
ketika tembakan merkuri menampar kilaunya bintang
sudah muak aku mendengar
kata-kata 'rindu' dari mulut biduan yang sulit ditafsirkan oleh rasa
lalu...
kuteguk tuak untuk memulai percakapan
dari gelas nietzsche yang aku pinjam semalam
jelas aku mabuk, kasih. olehmu!