Lihat ke Halaman Asli

Robigustas

Penulis riang

Menyesal

Diperbarui: 10 Juli 2023   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Diana meninggalkan Jams dipinggir jalan. Di halte. Duduk. Sendiri. Tengah malam. Sekira pukul 2 pagi.

Persis di depan halte, ia melihat beberapa supir taksi yang tidur di dalam. Di depan tempat makan cepat saji yang cukup terkenal di Indonesia. Jams kebingungan.

Ia berpikir, mesti ke mana di tengah malam ini. Di kota orang. Dan baru pertama kali ia menginjakkan kaki di sini. Di Yogyakarta.

Terdengar atau terasa aneh memang, Jams ditinggalkan di pinggir jalan. Sendirian. Tapi, itulah kenyataannya. Sebab cemburu buta. Jams dan Diana bertengkar.

Padahal, sebelumnya keduanya asyik jalan-jalan mengelilingi Yogyakarta dan sekitarnya. Saling tertawa dan bercanda. Tidak ada tanda-tanda kalau keduanya pada akhirnya bertengkar. Diana menuduh Jams main mata dengan orang lain.

Tuduhan yang mestinya tidak ada, karena keduanya sudah menjalani hubungan cukup lama. Hampir lima tahun.

Jams akhirnya terpikir menghubungi salah satu temannya yang juga satu kerja dengannya. Beda cabang. Jams di pusat, Jakarta. Temannya di Yogya, cabang.

Jams kerja di Jakarta. Ke Yogyakarta, khusus untuk bertemu Diana, kekasihnya. Sebulan sekali Jams bertemu Diana.

Setiap pertemuan mestinya dijadikan momen indah. Tapi tidak malam ini. Menyesakkan dada, karena baru pertama kali terjadi.

Jams berpikir, mungkin saja Diana sedang ada masalah. Ia tidak tahu. Tapi yang pasti, setiap kedatangan mestinya selalu menggembirakan. Apalagi Jams ke Yogya mengambil jatah cutinya: hanya ingin bertemu dengan Diana.

"Halo, Tris. Jams, nih. Lagi di mana?" Jams menelepon Trisno.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline