Lihat ke Halaman Asli

Robigustas

Penulis riang

Saingan

Diperbarui: 9 Juli 2023   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ara dan Devi bertengkar. Saling mengumpat.

Tidak hanya saling lempar umpatan saja yang mereka lakukan. Mereka juga melakukan kontak fisik. Jambak-jambakan. Saling dorong. Kerudung keduanya hampir saja terbuka karena itu.

Saling menabok. Tampak seperti tidak ada rasa ampun maupun mengalah. Itu terjadi di lingkungan sekolah. Saat istirahat. Para siswa menyaksikan.

Akhirnya keduanya dilerai oleh guru yang sedang lewat. Keduanya dipangggil---menghadap guru BP.

Keduanya lantas menjelaskan asal muasal pertengkaran.

Ara mengklaim dirinya tidak bersalah. Ia menyalahkan Devi. Pun dengan Devi. Ia mengklaim dirinya tidak bersalah. Ara lah yang menurutnya bersalah.

Guru BP melerai. Di ruangan itu, mereka masih saja adu argumen. Guru BP yang bernama Ningsih pun bingung: apa yang sebenarnya terjadi.

Guru BP kemudian mengajak Arad an Devi ke ruangannya. Diminta cerita apa yang sesungguhnya terjadi. Tidak perlu malu-malu.

Keduanya kemudian menceritakannya. Keduanya duduk saling berhadapan. Saling menatap. Lebih tepatnya melotot. Tapi ditegur oleh guru BP.

"Sudah. Kalian jelasin di sini dengan sejelas-jelasnya," pinta guru BP.

Guru BP lantas tersenyum. Hampir saja tertawa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline