Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Kesadaran ‘’Persatuan’’ dalam Berbangsa & Bernegara

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pentingnya Kesadaran ‘’Persatuan’’ dalam Berbangsa & Bernegara

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara indonesia bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi di dunia, namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan dan nilai-nilai relegius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.

Mungkin di Indonesia saat ini banyak warga yang telah mengabaikan pancasila. Padahal kalo kita lebih cermati pancasila mempunyai unsur-unsur penting yang terkandung disetiap isinya.Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar filsafat negara, nilai-nilanya yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai keyakinan dan nilai keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara. Dan disini saya akan membahas betapa pentingnya nilai persatuan yang terdapat pada sila ke-3. Sila Ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” merupakan sila yang bunyinya paling pendek diantara keempat sila yang lain. Namun sila ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam sejarah bangsa Indonesia.

Sila ke -3 ini mempunyai maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan Agama, Suku, Bahasa dan lain-lainnya dapat disatukan melalui sila ini. Sila ke-3 juga menempatkan masyarakat Indonesia pada persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Namun sayangnya masih banyak masyarakat indonesia yang belum paham betul akan arti dari nilai persatuan tersebut sehingga sering menimbulkan pertingkaian antar masyarakat. Contoh konflik yang sudah terjadi dimasyarakat karena kurangnya rasa kesadaran akan adanya persatuan misalnya tragedi poso,palu sulawesi tengah yang disebabkan adanya perbedaan agama, tragedi sampit(dayak vs madura) yang disebkan adanya perbedaan suku, pemberotakan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) yang disebabkan adanya kepentingan golongan dan masih banyak lagi konflik yang sudah kita dengar/lihat diberbagai media massa.

Sebenernya konflik yang terjadi selama ini dapat diatasi atau dicegah bilamana semua masyarakat indonesia menanamkan nilai persatuan dan kesatuan tanpa membedakan agama,suku,ras, dll dalam pergaulan dikehidupan sehari-hari. Karena kita semua tinggal di Negara & Bangsa yang sama yaitu Indonesia. Selain itu pemerintah & elemen-elemen penting negara lainnya harus ikut serta dalam menjaga keamanan negara agar tercipta kerukunan seluruh rakyat indonesia.

Disini dapat saya simpulkan semakin tinggi kesadaran kita akan pentingnya nilai yang terkandung dari sila ke-3 yaitu tentang’’ persatuan’’ berarti semakin kecil kemungkinan terjadi perselisihan antar golongan masyarakat. Oleh karena itulah sila ke-3 harus dijadikan pedoman dalam berinteraksi dikehidupan berbangsa & bernegara agar tercipta suasana yang damai bagi seluruh rakyat Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline