Lihat ke Halaman Asli

robiatul adawiyah

Manusia yang tertarik pada bidang seni dan teknologi

Mengintip Usaha Kerajinan Kayu Craft Osing Pasca Pandemi Covid-19

Diperbarui: 1 Februari 2022   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Paspan Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi, desa yang penuh dengan masyarakatnya yang gigih dan juga rajin. Pada sudut kecil dari desa ini terdapat sebuah dusun yang bernama dusun Sukosari. Di sana terdapat sebuah wirausaha kerajinan kayu bernama Osing Craft.

Wirausaha ini di pimpin oleh Erwin Handoko, pada kesempatan kali itu kami (tim KKM-DR UIN MALANG) sangat beruntung sekali dapat mewawancarai salah satu dari karyawan Osing Craft yakni mas Makki. Usaha Osing Craft di dusun Sukosari bukanlah usaha yang didirikan sendiri melainkan mitra kerja dari perusahaan yang bernama Osing Craft.

Tempat kerja yang ada di dusun Sukosari ini dijadikan sebagai tempat produksi untuk tahap kedua, yang mana tahap kedua ini adalah penghalusan kayu. Unruk tahap pertama yakni pembuatan bentuk yang dilakukan di desa Banjarsari dan tahap ketiga yakni finishing berada di desa Licin.

Produk yang dihasilkan cukup beraneka ragam yakni piring, talenan (alat untuk membantu memotong sayuran atau daging), sutil/spatula atau alat penggoreng, tempat makan dan masih banyak lagi kerajinan yang dihasilkan dengan berbagai diameter dan ukuran.

Jika terdapat produk yang gagal dibuat saat proses produksi maka produk tersebut dikembalikan ke tempat asal. Faktor yang menyebabkan gagalnya produk adalah dikarenakan kayu yang digunakan terlalu lunak.

Jenis kayu yang digunakan dalam pembuatan produksi antara lain adalah kayu trembesi, mahoni, jati dan sonokeling. Jenis kayu yang memiliki nilai jual tinggi adalah kayu jati dan sonokeling. Sedangkan untuk alat produksinya menggunakan mesin buatan sendiri yang mana menggunakan mesin giling yang dimodif dengan rampelas atau penghalus kayu.

Setelah kayu dihaluskan kemudian kayu tersebut dilapisi dengan bahan yang membuat kayu tersebut dapat awet hingga bertahun-tahun.

Usaha ini sempat terhenti dikarenakan pandemi covid-19 yang membuat pendapatan dan juga penjualan menurun drastis. Namun dengan perlahan tapi pasti usaha ini mulai bangkit kembali sehingga pesanan mulai melonjak. Dalam sehari usaha ini dapat menghasilkan ratusan bahkan ribuan produk kerajinan yang dijual di dalam negri maupun ke kancah internasional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline