Lihat ke Halaman Asli

robiatul adawiyah

Manusia yang tertarik pada bidang seni dan teknologi

Mengintip Proses Pembuatan Tahu di UMKM Tahu 2 Putri Desa Paspan

Diperbarui: 30 Januari 2022   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKM-DR UIN Malang melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Rumahan Tahu yang dimiliki oleh Pak Hadiri dan Ibu Kusiati di Desa Paspan, Kecamatan Glagah Banyuwangi. Dalam kunjungan tersebut Tim KKM-DR yang diketuai oleh Muh. Sabilar Rusydi melakukan wawancara secara terbuka dengan pemilik usaha. Usaha rumahan ini bernama Tahu Dua Putri. Usaha ini telah berdiri sudah setahun lebih sejak masa pandemi.

Tim KKM Minak Jinggo (nama kelompok kami ) datang ke lokasi sekitar pukul 07.00 Pagi. Tentunya kami harus hadir lebih pagi karena Pak Hadiri selaku pemilik harus  berangkat kerja pukul 08.00 ke Balai Desa. Setelah itu kami mewawancarai beliau sembari mengerjakan produksi tahu.

Produksi tahu di pabrik rumahan ini bisa menghasilkan tahu dengan bahan dasar kedelai 25-30 kg. Bahkan di hari Sabtu-Minggu, produksi bisa menghabiskan 50 kg karena Pak Hadiri selaku perangkat desa libur kerja di akhir pekan. Harga jual tahu adalah Rp.250. Biasanya tahu dipasarkan ke agen terdekat setelah Ashar.

Daerah pemasarannya yaitu hanya sekitar Desa Paspan.  Ketika ditanya tentang karyawan, Pak Hadiri menjelaskan bahwa untuk saat ini produksi tahu cukup dikerjakan sendiri mempertimbangkan harga kedelai yang masih mahal.Untuk penggunaan cuka, cuka yang digunakan dalam pembuatan tahu ini adalah racikan sendiri. Dimana bahan dasarnya adalah rebusan tahu yang sudah ada.

                Adapun langkah-langkah pembuatan tahu adalah

  1. Perendaman kacang kedelai selama 4 jam
  2. Penggilingan kedelai yang sudah direndam
  3. Perebusan hasil gilingan selama kurang lebih dua jam
  4. Kedelai yang sudah direbus diangkat lalu  disaring dengan menggunakan kain saringan khusus. Selama penyaringan atau pengayakan sari tahu dari ampasnya. Air ditambahkan sebanyak enam hingga tujuh ember. Untuk kain saring harus diganti setiap sehari sekali untuk hasil yang maksimal
  5. Kemudian sari kedelai diaduk lagi dan didiamkan sebentar untuk memisahkan air dan sari kedelainya
  6. Air dipisahkan menggunakan selang sehingga meninggalkan sari kedelai,
  7. Sari kedelai kemudian dicetak dan dipress dan dibiarkan selama 10 menit
  8. Tahu yang terbentuk kemudian direndam air. Hal ini bertujuan untuk memadatkan struktur tahu.
  9. Tahu bisa dipasarkan setelah perendaman selama 6 jam

Tak hanya tahu yang menjadi olahan utama pabrik, namun ampasnya pun masih sangat berguna untuk pakan ternak. Terbukti dengan adanya pelanggan setia yang memesan ampas tersebut untuk dijadikan pakan ternak.

Sesi wawancara diakhiri dengan foto doumentasi bersama tim KKM Minak Jinggo, tak lupa kami berterimakasih kepada beliau karena telah mau menyisihkan waktunya untuk menyambut dan melayani kami untuk belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline