Lihat ke Halaman Asli

Robiatul Adawiyah

Seorang ibu rumah tangga yang menyambi menjadi pengelola di yayasan pendidikan

Pinjaman Online (Pinjol) dan Judi Online yang Makin Meresahkan

Diperbarui: 2 November 2023   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pinjol (Pinjaman Online)

Mungkin sudah banyak tulisan-tulisan yang mengulas tentang Pinjaman Online ( Pinjol). Namun tak ada salahnya jika penulis mengulas kembali, hanya untuk mengingatkan diri ini terutama teman-teman yang terlibat atau pernah terlibat dengan  pinjaman online ini.

Kali ini penulis sedang mengikuti perjalanan suatu organisasi ke daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya di sebuah rekreasi yang menjadi salah satu destinasi perjalanan kami Heha Sky. Tempat di mana kita bisa melihat kota Jogja dari ketinggian yang lokasinya di atas Bukit Pathuk.

Ketika aku sedang menikmati keindahannya serta menikmati kuliner-kuliner ala kota Jogja, yang tidak beda jauh dengan tempat tinggalku, aku bertemu dengan mantan tetanggaku di Tangerang, yang sedang melayani pembeli salah satu kuliner ayam goreng.

Aku pun menyapanya dan kami pun berbincang-bincang, terbukalah kenapa beliau menjual rumahnya dan kembali ke kampung halamannya di Jogja. Ternyata penyebabnya adalah pinjaman online yang menyebabkan beliau menjual rumahnya dengan harga yang sangat murah.

Beliau bercerita awalnya terpengaruh pinjol. Karena Pandemi Covid-19 saat awal tahun 2020, di bulan Juni barulah terasa pada keluarga Pak Haris(nama samaran),di saat kantor tempat di mana beliau bekerja terpaksa merumah sebagian besar karyawan termasuk Pak Haris. Melihat iklan-iklan yang bertebaran di media sosial mengenai pinjaman online yang syaratnya sangat mudah hanya mengeklik dan pinjaman langsung cair. Benar saja sekali klik maka cairlah pinjaman yang diajukan. 

Awal-awalnya Pak Haris masih bisa membayar karena masih ada uang pesangon untuk bayar cicilan, tak terasa uang pesangon habis tak berbekas gak ada lagi pemasukan untuk membayar punjaman yangbterus menerus meneror dirinya dan keluarga bahkan teman yang juga dapat teguran dari pinjol. Daripada menanggung malu dengan terpaksa pak Haris menjual rumah dan pindah ke Jogja (pulang kampung) dan buka usaha di kampungnya. Bagaimana dengan pinjolnya? Dengan mengganti nomor telepon dan memutuskan semua hubungan dengan teman-temannya.

tidak hanya Pinjol yang bermasalah anak-anak muda sekarang juga terjebak dengan judi online yang berkedok Game Online yang berawal mendapat kemenangan awal tetapi semakin kecanduan tanpandi sadari mengeruk dompet yang ada dengan dalih membeli koin, Ujung-ujungnya tetap menguras keuangan yang ada. 

Dari semua itu kita bisa mengambil pelajaran untuk tidak mudah tergiur oleh iklan yang berkeliaran di HP kita agar kita terhindar jeratan hutang yang mematikan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline