Lihat ke Halaman Asli

Robiatul Adawiyah

Seorang ibu rumah tangga yang menyambi menjadi pengelola di yayasan pendidikan

Pandemi oh Pandemi

Diperbarui: 23 Desember 2020   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Memasuki bulan kesepuluh, pandemi covid-19 belum juga terlihat tanda-tanda akan berhenti.
Malah semakin merebak, seperti enggan untuk pergi dari negeri Indonesia.

Mungkin negeri ini, sangat cocok untuk berkembang biaknya virus. Di negara lain sudah mulai mereda, dan hampir sudah tidak terdengar lagi beritanya. Atau aku yang kurang update dengan berita tentang corona di luar sana.

Setelah satu persatu dari keluarga dan teman-temanku, serta orang-orang disekitarku terkena wabah ini, ada yang terpapar, entah dari mana dan hanya isolasi dirumah saja.  Ada juga yang positif, bahkan sampai masuk kerumah sakit, atau ada yang meninggal, karena memang sudah waktu hidup di dunia telah selesai dan tidak kuat menahan sakitnya. Semua itu kehendak dari NYA, takdirlah yang menentukannya. Tidak kita ketahui, darimana dan bagaimana kita di panggil menghadap Sang Pencipta.

Dari bincang-bincang dengan teman yang pernah terpapar, dan hanya  isolasi mandiri mereka biasa-biasa aja tidak ada gejala-gejala yang berlebih. Kecuali mereka yang mengalami sesak nafas dan demam yang tinggi baru di bawa ke rumah sakit.

Lalu cerita dari saudaraku,  yang anaknya meninggal dan di nyatakan corona, awalnya hanya lambung atau magh, tapi langsung dijemput dan masuk rumah sakit khusus penderita corona,  dua minggu kemudian dikabarkan wafat. Tanpa ada yang menemani saat prosesinya. Dari masuk rumah sakit sampai proses memandikan, mengkafani dan menguburkan pihak keluarga tidak ada yang melihat semua. Hanya dapat kabar berita dari pihak rumah sakit, Sangat menyedikan.

Di akhir tahun 2020, kini pemerintah kembali memberlakukan swab atau Rapit Antigen bagi mereka yang akan pergi melewati perbatasan wilayah, atau harus menggunakan surat yang menyatakan bebas corona. Masyaallah, semua ini hanya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona yang semakin ganas.

Kita berharap semoga pandemi ini segera berakhir. Dan di himbau untuk seluruh rakyat bangsa ini patuhilah peraturan yang telah di tetapkan demi kelangsungan hidup kita bersama. Hilangkan rasa dan prasangka yang akhirnya kita lupa akan keselamatan sendiri. Jagalah kesehatan kita dan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline