Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Anak Usia Dini

Diperbarui: 11 Desember 2024   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh:(Kebiasaan anak makan menggunakan gadget melihat media sosial) https://genbest.id/articles/makan-sambil-main-gadget-kebiasaan-buruk-anak-yang-h

PENDAHULUAN
Dalam era pertumbuhan yang cepat dalam teknologi informasi dan komunikasi, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari. Ini merujuk pada beragam situs dan aplikasi yang beroperasi melalui teknologi internet. Teknologi ini memungkinkan penggunanya untuk terhubung dengan berbagai orang, baik mereka yang dikenal maupun yang belum pernah ditemui sebelumnya, Platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan Facebook Media sosial tidak hanya populer di kalangan orang dewasa, tetapi juga semakin sering diakses oleh anak-anak, termasuk mereka yang masih usia dini. Perkembangan ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran tentang dampak media sosial terhadap perkembangan anak-anak pada usia yang sangat kritis dalam kehidupan mereka.

Anak prasekolah, yang seringnya berada dalam rentang usia 0 hingga 6 tahun, berada dalam fase perkembangan yang sangat cepat dan penting. Periode ini sering dianggap sebagai masa keemasan karena anak-anak Pada periode ini, perkembangan berkembang pesat di beragam aspek. Tahap ini memiliki signifikansi penting karena menjadi saat di mana fungsi fisik dan psikis mencapai kematangan dan siap untuk menanggapi berbagai rangsangan dari lingkungan sekitarnya, mereka mulai membangun fondasi keterampilan kognitif, emosional, sosial, dan fisik yang akan mempengaruhi kehidupan mereka di masa depan. Stimulasi yang mereka terima dari lingkungan sekitar, termasuk dari media sosial, dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap perkembangan mereka, penting untuk memahami dampak interaksi dengan media sosial terhadap anak-anak pada masa awal perkembangan ini.

Perkembangan merupakan transformasi terstuktur atau berkesinambungan yang memiliki kelanjutan dalam individu seseorang sejak lahir hingga akhir usianya. Setiap orang pasti mengalami perubahan tersebut, terutama sejak lahir hingga dewasa. Sistematis artinya pembangunan dalam yang memilki arti normal nampaknya terus menerus. Perkembangan yang progresif menandakan evolusi yang terjadi secara bertahap menuju kondisi yang dianggap ideal. Keberlanjutan, di sisi lain, menunjukkan pemeliharaan kemajuan dalam tingkat optimal yang dapat dicapai.

Media sosial menawarkan banyak potensi manfaat bagi anak-anak. Konten edukatif yang tersedia di berbagai platform dapat membantu dalam pembelajaran dini, memperkenalkan konsep-konsep baru, dan meningkatkan keterampilan bahasa dan kognitif, Video-video yang interaktif dan kreatif dapat merangsang imajinasi dan kreativitas anak-anak. Selain itu, media social, Selain itu, dapat berkontribusi pada pengembangan keterampilan sosial anak-anak mereka melalui interaksi virtual dengan keluarga dan teman-teman. Namun, di sisi lain, media sosial juga membawa berbagai risiko yang perlu diperhatikan. Paparan berlebihan terhadap layar dan konten yang tidak sesuai dapat mengganggu perkembangan kognitif dan emosional anak. Anak-anak dapat mengalami gangguan tidur, penurunan kemampuan konsentrasi, dan bahkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan stress, Kurangnya aktivitas fisik akibat menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar juga bisa berdampak buruk perkembangan fisik mereka.

Mengelola penggunaan media sosial pada anak usia dini menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dan pengasuh. Diperlukan pendekatan yang bijaksana untuk memastikan bahwa anak-anak dapat mengambil manfaat dari media sosial sambil meminimalkan dampak negatifnya. Meskipun media sosial menawarkan peluang untuk pembelajaran, kreativitas, dan interaksi sosial, juga ada risiko yang perlu diwaspadai, seperti paparan konten yang tidak sesuai atau pengaruh terhadap kesehatan mental. Pengawasan yang ketat, pemilihan konten yang tepat, serta pengaturan waktu layar yang sehat adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencapai tujuan ini. Dengan penguasaan yang lebih baik tentang peran media sosial dalam kehidupan anak-anak, kita dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang secara seimbang di era digital ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat memastikan bahwa anak-anak kita memanfaatkan potensi positif media sosial sambil menjaga keseimbangan dan keamanannya.

PEMBAHASAN

PENGERTIAN MEDIA SOSIAL DAN PERKEMBANGAN ANAK

media sosial adalah alat yang dipakai oleh individu untuk menyebarkan teks, gambar, audio, video, dan informasi kepada individu lainnya. Sementara menurut Taprial, media sosial merupakan platform yang digunakan individu untuk berinteraksi atau bersosialisasi secara daring dengan cara membagikan konten media, berita, foto, dan sebagainya.

Secara lebih umum, media sosial adalah proses interaksi antara individu melalui pembuatan, berbagi, pertukaran, dan modifikasi gagasan atau ide melalui komunikasi atau jaringan virtual. Ini memberikan berbagai bentuk komunikasi dan informasi kepada pengguna.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, anak dijelaskan sebagai "keturunan kedua atau seseorang yang masih sangat muda”. Dari definisi di atas, anak merupakan generasi kedua dari manusia kecil. Perubahan yang terus menerus adalah bagian dari perkembangan. Semua hal secara bertahap berubah. Perkembangan merupakan proses perubahan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, yang dialami oleh individu sepanjang rentang kehidupannya, mulai dari tahap konsepsi hingga dewasa, meliputi masa-masa seperti bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa. Dari penjelasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa perkembangan adalah hasil dari serangkaian perubahan yang berkelanjutan sepanjang kehidupan seseorang (Nuryanti, 2008).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline