Lihat ke Halaman Asli

Pemuda dan Tanggung Jawab Sosial

Diperbarui: 23 Mei 2020   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri/2018

Mendengar istilah pemuda memang sudah tidak asing ditelinga kita. Dimana pemuda selalu digaungkan sebagai episentrum peradaban, yang tentunya mempunyai andil besar dalam keberlanjutan negara ini. Terlebih bangsa ini merdeka, tidak terlepas dari pada peran serta pemuda itu sendiri. Sehingga peran pemuda sebagai aktor pembaharu suatu negara maupun daerah dimasa kini dan masa depan  sangatlah diperlukan.  Lalu sebenarnya apa sih itu pemuda?. Sebelum kita tilik lebih jauh akan lebih baikya kita pahami bersama terlbih dahulu  istilah pemuda itu sendiri. Agar pembahasan kita lebih terstruktur dari awal.

Menurut Kamus Besar  Bahasa Indonesia (KBBI) Pemuda; orang yang masih muda, orang muda,harapan bangsa. Poinya kata 'harapan Bangsa'. Sedangkan merujuk pada bukunya Bung Karno ia menyatakan bahwa pemuda adalah tonggak estafet kepemimpinan. Dari beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa pemuda ia seseorang yang berjiwa muda dan tentunya menjadi harapan bangsa (pemimpin). Mulai sebagai pemimpin dimasa yang akan datang, hingga pemuda yang bisa membawa perubahan. Bagaimana tidak kemajuan suatu bangsa lima atau 10 tahun yang akan  datang ada ditangan pemuda saat ini. Begitulah yang dikatakan sang proklamator kita Ir. Soekarno. Sehingga tak jarang beliau juga sangat erat hubungan nya dengan pemuda. Bahkan ada pribahasa beliau yang sampai hari ini kita ingat ialah ' berilah aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncang dunia' Ir. Soekarno.

Namun dibalik itu semua, tentu timbul pertanyaan dibenak kita semua. Sebab yang dikatakan pemuda sebagai epicentrum perubahan, harapan bangsa, dan pemuda menurut sang proklamator itu, pemuda yang seperti apa?. Tentu dalam hal ini penulis berasumsi tidak semua pemuda serta merta bisa dijadikan epicentrum perubahan atau harapan bangsa. Sebab menurut penulis pemuda yang dideskripsikan diatas tentunya bukan lah pemuda sembarangan. Melainkan ada kriteria khusus. Sederhana nya ialah pemuda yang memiliki jiwa sosial serta memiliki tanggung jawab terhadap bangsa.

Selain itu menurut hemat penulis. Pemuda yang dimaksudkan diatas ialah pemuda yang tentunya bisa dipertanggung jawabkan kapasitas dan Kapabilitasnya, serta bukan pemuda yang anti sosial (apatis). Sebab pemuda yang pembawa peradaban bukan pemuda yang anti sosial (apatis). Disamping itu sebagai pemuda haruslah mempunyai keberanian dan jiwa sosial yang tinggi. Sehingga dapat bermanfaat baik terhadap keluarga,teman, maupun lingkungan masyarakat.

Jika ditarik ke era sekarang ini. Penulis meyakini pemuda yang dimaksudkan diera sekarang ini ia lah seorang mahasiswa. Penulis rasa, kata mahasiswa bisa dikatakan mewakili sebagai istilah pemuda masa kini. Sebab sesuai definisi nya mahasiswa itu sendiri. Yakni dikatakan sebagai agen of change, agen of sosial control, dan tentunya sebagai pemimpin dimasa yang akan datang.

Meskipun tak jarang sosok pemuda yang dikatakan dapat menjadi harapan bangsa,pembawa perubahan, hingga mempunyai jiwa sosial yang tinggi jarang kita temui diera modernisasi seperti saat ini. Hal ini tentu saja diakibatkan dampak negative pada perkembangan jaman atuu teknologi yang kian bertransformasi setiap harinya. Dimana kita semua sudah paham dengan pemuda yang hidup di era indsutri 4.0 ini cenderung pola prilaku nya sangat individualis (Meskipun tidak semuanya) . Sebab lebih banyak dari sebagian dari mereka hanya menghabiskan waktu sehari-harinya hanya untuk menjadi budak gawai (game). Sehingga jiwa sosial nya sedikit menurun, sebab kurangnya bersosial kepada lingkungan masyarakat sekitarnya. Padahal hakikat kita sebagai manusia adalah sebagai mahluk sosial (bersosialisai sesama manusia). Tentunya dengan peka terhdap lingkungan sekitar(alias non invividualis).

Maka dari itu kita sebagai pemuda tentunya harus mulai mengasah dan mempersiapkan diri sedini mungkin. Dengan membuang rasa egoistis, apatis, dan menggantinya dengan melatih diri agar memiliki jiwa sosial yang tinggi (kepekaan sosial).  Sebab sudah seharusnya dan menjadi kewajiban kita mempersiapkan itu semua. Karena kita sebagai pemuda sesuai yang deskripsikan diatas tadi yakni sebagai pemimpin dan pembawa perubahan di masa yang akan datang. Maka sudah sewajarnya kita mempersiapkan itu semua.

Tanggung Jawab Soaial Pemuda Ditengah Pandemi

Ditengah situasi pandemi covid-19 seperti saaat ini. Persatuan harus kita bangun, demi mencegah penyebaran nya, dan agar situasi pandemi ini secepatnya berlalu. Maka dari itu untuk membangun persatuan tersebut peran serta semua pihak sangatlah diperlukan, terutama pemuda (mahasiswa). Dimana kita sebagai pemuda harus hadir ditenga masyarakat. Hadir yang dimaksud disini ialah dengan tidak apatis dengan kondisi seperti saat ini, dan ikut berkontribusi mengatasi masa sulit seperti saat ini. caranya pun beragam . Tentunya sesuai dengan besic dan kapastitas dari pada pemuda itu sendiri. Contoh sederhananya dengan mengedukasi masyarakat agar tidak panik dan takut ditengah pandemic seperti saat ini. Saya kira dengan begitu menjadikan kita sebagai pemuda yang bermanfaat bagi masyarakat. Sebab ditengah situasi pendemi seperti sasat ini. Masyarakat sangat membutuhkan kita para pemuda yang notabene mempunyai tanggung jawab terhadap itu semua.

Disamping itu peran pemuda ditengah pandemi seperti saat ini haruslah menjadi yang terdepan. Sebab ide dan gagasanya sangatlah dibutuhkan. Mulai dengan menginisiatifkan diri untuk membuka open donasi. Yang kemudian hasil donasi tersebut di distribusikan kepada masyarakat. Caranya pun sederhana mulai mendirikan komunitas-komunitas peduli sosial. Yang tentunya sangat dibutuhkan masyarakat di kondisi seperti sekarang ini. Sebab kita semua pasti paham begitu banyak nya sektoral yang terdampak dari pada pandemic covid-19 ini. Mulai sektor pendidikan,Ekonomi, hinggga sosial budaya. Berbicara dampak terhadap ekonomi. Dimana akibat pandemic ini ekonomi masyarakat kita sangat menurun drastis.

Hal ini disebabkan banyaknya yang tenaga kerja yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sehingga berdampak terhadap ekonomi masyarakat itu sendiri. Mulai dari daya beli masyarakat yang akan menurun. Dikarenakan tidak adanya pemasukan/gaji yang mereka terima selama pandemic ini. Untuk mengatasi ini semua, pemerintah memang mengeluarkan  pelbagai kebijakan yang tentunya ingin membantu pereknomian masyarakat. Mulai dengan megeluarkan kebijakan bantuan sosial seperti PKH (Program Keluarga Harapan),Kartu Pra Kerja, hingga yang terbaru Bantuan Langsung Tunai (BLT).  Tentunya bantuan tersebut harus lah tepat sasaran. Dalam artian yang berhak menerima bantuan  tersebut adalah mereka-mereka yang layak dan pantas. Misalnya mereka tergolong kurang mampu (miskin), dan mereka yang berpenghasilan menengah kebawah. Bukan mereka yang tergologng menengah ke atas yang menerima nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline