Lihat ke Halaman Asli

Impian Sang Plafoner

Diperbarui: 7 Januari 2016   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Impian Sang plafoner

Sendu tatapan netra
Pancaran tulus lubuk hati
Bibir kelabu penjepit rokok
tersenyum hambar menghembus asap.
Ballada asa mendaki ancala
Tergelincir dikerikil lara
Bertahan renjana dibukit logika

Pelangi bunga jerat asmara
Terdekap bayangan terangkul imajinasi
Dalam belaian jemari maya
Terkulai bablas ditepian fatamorgana
Guratan gundah mematri relung sanubari.

Sekelebat benih gelora terkerling kartika
Secercah kesuma menyibak selirat
Kembali menapaki langkah harap
Jatuh bangun tak merasuk nurani
Senandung mimpi menebar tekad
mengeriap disetiap kisi kisi kalbu
Tuk memetik puspa jelita
Ratna nan merajam akut selera jiwa
Disetiap deruan nan terakumulasi derita.

Berluluh keringat menutup sekat atap
Plafon terdekorasi dilangit ruangan
Sinar karya kedua belah tangan
Syukur tersirat diwajah nan lugu
Hasil gemilang pereda tuntutan bulanan.

Disudut sepi merajut kembali bait rindu
Mendayu hati bertemu wujud sang idola
Belahan kalbu dambaan sang plafoner
Sejiwa mengarungi cakrawala impian
Dipesawat kehidupan nyata.

 

Anna Skl, 7 Januari 2015

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline