Lihat ke Halaman Asli

Robi Muhammad Affandi

Wiraswasta dan Penulis Media Online

Prince Gubee 13 (Di Balik Kematian Sang Ratu)

Diperbarui: 29 Agustus 2024   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prince Gubee (dokpri)

Prince Gubee 13 (Di Balik Kematian Sang Ratu)

                

                Upacara pemakaman Ratu lebah dilangsungkan siang itu. Kematian sang Ratu yang tiba-tiba, menorehkan kesedihan yang mendalam bagi koloni lebah. Tak ada satupun lebah yang tau penyebab kematian sang Ratu. Mereka hanya pasrah menerima ketentuan takdir di sarang itu.

                Pemakaman Ratu lebah berlangsung dengan suasana yang penuh penghormatan di dalam sarang.  Lebah-lebah pekerja yang biasanya sibuk dengan tugas mereka, hari itu berkumpul di sekitar tubuh sang Ratu.

                Ratu diletakkan di bagian tengah sarang, di mana cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah sarang menyinari tubuhnya. Seluruh lebah yang ada di sarang itu berdiri dengan formasi melingkar, menegelilingi sang Ratu dengan penuh khidmat. Sayap mereka yang berwarna keemasan berkilau dalam sinar matahari, menciptakan suasana indah namun penuh haru.

                Suara dengungan lembut sayap mereka yang digetarkan bersamaan memenuhi udara, seolah-olah seluruh koloni sedang menyanyikan lagu penghormatan terakhir untuk sang Ratu. Beberapa lebah pekerja mulai membalut tubuh sang Ratu dengan lilin lebah, memberikan sentuhan terakhir, sebelum akhirnya tubuh sang Ratu disimpan di sudut khusus di dalam sarang itu.

                Setelah upacara pemakaman sang Ratu selesai, para lebah di sarang itu tak lagi melanjutkan aktivitas seperti biasanya. Mereka hanya diam dan merenung di dalam sarangnya. Lebah pekerja tak lagi mencari nektar. Begitupun lebah penjaga, mereka tak lagi melakukan tugasnya. Hari itu, pucuk pohon Willow terasa sunyi tanpa hiruk pikuk yang biasa terjadi di sarang itu.   

                "Apa yang akan terjadi dengan koloni kita selanjutnya?" Gubee mencoba berbicara dengan seekor lebah pekerja yang masih diam berdiri di depan kamar sang Ratu.

                Lebah itu hanya diam. Pandangannya kosong menatap titik yang tak terlihat. Ada bayangan yang bermain di dalam kamar Ratu lebah yang membuatnya terkadang tersenyum sendirian. Saat bayangan itu hilang, raut wajahnya kembali menyedihkan. Kenangan bersama sang Ratu terus bergulir di ruang matanya, memainkan peran yang semakin mengusik perasaan.

                "Apa kau mendengarku?

                Lebah itu menatap Gubee untuk sesaat, dan kembali memandangi kamar sang Ratu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline