Lihat ke Halaman Asli

Robi Muhammad Affandi

Wiraswasta dan Penulis Media Online

Prince Gubee 4, ( Balas Budi Masa Lalu )

Diperbarui: 15 Agustus 2024   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prince Gubee/ Ilustrasi by, Robi Muhammad Affandi

Prince Gubee 4 ( Balas Budi Masa Lalu )

                Pagi yang dingin di hutan gunung Alpen. Kabut-kabut tipis menyelimuti pepohonan.  Udara dingin dan segar menyentuh kulit, menghembuskan aroma pinus dan bunga-bunga dari pepohonan lainnya.

Mentari yang baru terbit perlahan-lahan menyinari rumah tua. Memantulkan sinarnya di sela-sela ranting dan dedaunan pohon Oak  yang tumbuh subur di sekeliling rumah itu. Cahaya mulai masuk menjamah sarang laba-laba di balik papan rumah tua.

Terlihatlah Gubee yang terbalut jaring sutera laba-laba. Ia tak bergerak, namun jantungnya masih berdetak. Perut lebah kecil itu masih tampak sesekali menghela napas panjang. Dan seekor laba-laba tua, telah berdiri disampingnya.   

Laba-laba itu mulai melepas satu persatu jaring yang membalut tubuh Gubee. Pagi yang dingin, membuat perut laba-laba tua itu terasa lapar.

"sudah waktunya makan." Ucapnya tersenyum dengan semangat membuka lilitan sutera. Namun alangkah terkejutnya laba-laba tua saat melihat tubuh Gubee yang telah bersih dari jaring-jaringnya.

"ini tidak mungkin!" Keluhnya heran melihat serangga yang ada di hadapannya ternyata seekor lebah, dan bukan kunang-kunang.

"mengapa tubuhnya bercahaya?" Imbuhnya seakan tak percaya dengan semua itu.

Kemudian laba-laba tua itu mengeluarkan air liurnya, dan meneteskannya ke mulut Gubee. Tak lama, tubuh Gubee tampak bergerak. Wajah Gubee yang pucat, perlahan membaik. Dan Gubee mulai membuka matanya.

"jangan makan aku..!!" Gubee berteriak sangat kencang. Suaranya menggetarkan jaring laba-laba disekitarnya. Ia sangat ketakutan melihat wajah laba-laba tua yang sangat dekat dengannya.

"tenang anak muda! Aku tidak berniat memakanmu. Jangan terlalu banyak bergerak,nanti  kau bisa terlilit kembali oleh jaringku." Ujar serangga tua menenangkan Gubee.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline