Dunia sekarang ingin mengungkapkan bahwa kriminalitas dan peperangan serta pornografi menjadi sebuah asupan sehari-hari. Sungguh bumi yang amat mencekam, jika melihat kenyataan kita sekarang. Moralitas akan eksistensi manusia mengalami dekadensi yang tak teruraikan.
Banyak orang yang mulai tak melihat betapa berharganya tubuh manusia. Kurangnya kesadaran ini membawa pada pembiasaan atau toleransi akan tindak kekerasan dan pembunuhan. Keadaan mental yang demikian memenjarakan jiwa pada keadaan yang tak hidup dalam kebebasan. Keinginan untuk menguasai orang lain dan mengontrol segalanya menjadi tujuan utama yang mengikat pikiran, kehendak, dan jiwa manusia.
Melihat keadaan yang demikian hendaknya kita sadar bahwa dunia sedang dalam ambang kehancuran. Produksi nuklir yang semakin besar dan canggih, peperangan di mana-mana, seksualitas sebagai rekreasi biasa, sungguh keadaan yang mengajak kita melihat dalam diri. Adakah kita sadar bahwa ini makanan kita sehari-hari? Apakah kita sadar bahwa tubuh manusia berharga? Ataukah kita tak lagi memiliki rasa untuk menjaga dunia? Apa mungkin kita merasa terlalu kecil untuk merubah keadaan ini?
Tulisan ini hanya ingin memberi rasa pada kita. Tak perlu kita pergi ke sana untuk merubahnya, cukup berdoa dan belajar untuk menjadi manusia yang manusiakan sesama. Tentu setiap agama kita masing-masing menolak kekerasan kriminalitas. Maka marilah kita berdoa bersama untuk dunia yang tengah memerlukan sentuhan doa, harapan, dan kasih dari Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H