Lihat ke Halaman Asli

Ke Mana Indonesia Jika Resesi Merobek Jantung Kesejahteraan

Diperbarui: 21 Februari 2023   00:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Hidup manusia selalu dirundung oleh fenomena ketimpangan yang melanda dan mengancam kehidupan di berbagai sisi.Munculnya ketakutan umat manusia yang merongrong jantung kesejahteraan umatnya. Manusia pada satu sisi tentu mempunyai sifat deg-degan. Ataupun sikap was-was yang dirasa oleh seluruh lapisan.

Ia ibarat matahari yang redup nan gelap. Tiada lagi menyinari terang bagi umat manusia. Begitupun tumbuh-tumbuhan yang tidak lagi mengalami proses foto sintesis. Tumbuhan layu dan mengering hingga berguguran bak musim semi tanpa mengenal musimnya.

Bahkan tidak memangdang siapa yang menjadi pelaku utama ataupun pengendali dari peristiwa yang mengancam kesejahteraan. Seperti jin yang mencoba merengut kehidupan manusia. Bahkan yang lebih gawatnya adalah ia datang tanpa harus menyapa, kepada siapa ia memberikan bahaya. Bagi yang tidak siap. Maka lenyap dan luluhlantak seketika.

Ia yang disebut dengan Resesi. Suatu keadaan akan ketimpangan ekonomi umat manusia yang mengalami penurunan. Yang mana berlangsung dalam waktu yang tidak menentu dan bahkan membuat manusia kalang kabut untuk mengendalikannya.

Resesi akhir-akhir ini, menjadi suatu topik yang ramai menjadi perbincangan jagat maya. Ditengah perbicangan itu pun, manusia terancam kehidupan ekonominya hingga mendatangkan ketakutan yang sangat luar biasa. Bahkan tidak hanya mengancam kehidupan ekonomi suatu negara. Berbagi negara juga akan merasakan hal yang sama.

Faktor Penyebab

Resesi kian akut menjadi wabah yang seolah membuat manusia tidak bisa menemukan obat penenang yang pas untuk bisa menyembuhkan ketakutannya. Gelombang inflasi yang ikut naik membuat para pelaku keteteran untuk mencari alat yang pas untuk bisa menghadang sebuah ketakutan mengancam.

Ketidakmampuan untuk membeli barang-barang yang secara serentak mahal membuat manusia tidak berdaya mencari hasil produksi yang mudah dijangkau untuk di konsumsi.

Tidak hanya itu, ancaman resesi juga membuat para produsen kewalahan untuk mencari para pembeli yang meminati produk yang dihasilkan. Semakin terasa diberbagi aspek. Tidak hanya kebutuhan ekonomi yang naik ataupun harga barang yang mahal. Seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan.

Industri digital juga ikut mengalami goncangan yang amat besar. Kehadiran teknologi AI seperti membuat para pelaku industri digital juga kewalahan. Lantaran trafik yang diharapkan tidak lagi terjadi seperti sebelum-sebelumnya. Malah makin menurun dari angka 1000 turun menjadi angka 100.

Secara global, resesi tidak hanya mengancam satu negara saja. Berbagai belahan bumi yang dihuni manusia ikut mengalami suatu masa yang di namakan resesi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline