Lihat ke Halaman Asli

Robertus Widiatmoko

Menerima, menikmati, mensyukuri, dan merayakan anugerah terindah yang Kauberikan.

Cerpen | Hey Cinta

Diperbarui: 13 Februari 2019   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Mentari pagi hari ini masih bersembunyi . Ia tak ingin buru-buru menampakkan diri. Kalaupun ia hadir tak seorang pun berteriak memanggilnya. "Wahai Mentari terima kasih engkau baik sekali hari ini. Senyum manismu kan bikin hatiku sumringah. Jika kauulurkan tanganmu kan kusambut engkau dengan mesra," begitu gumamnya. 

"Hiruk pikuk deru laju kendaraan menenggelamkan aku dari semaraknya kehidupanmu maka biarkan aku menikmati tidurku. Bagaimana seandainya kita bergantian, dirimu yang bangkit dahulu biarkan aku lelap dalam tidurku? Ah, pasti Sang Majikan akan marah padaku," celetuknya lagi . 

"Sang Mentari bersinarlah sepanjang hari, kehadiranmu terus dinanti, karena engkau rendah hati dan berbakti. Ibu pertiwi selalu menanti jiwa berseri, biarkan kebaikanmu tertanam di hati, tanpamu dunia tak berarti," kata Majikan.

"Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu. Engkau lihat, akhirnya ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu; Bagaimanapun ini bukan urusan antara engkau dan mereka."

"Satu hal yang saya minta dari Anda: jangan pernah takut untuk memberi, tetapi jangan memberi dari kelebihan Anda. Berikan di mana hal itu sukar bagi Anda." 

 "Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar.... Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar."

"Berdoalah dengan keindahan doa anak kecil, dengan hasrat yang paling dalam untuk mengasihi dengan sungguh-sungguh dan untuk menyatakan kasih kepada orang yang tidak dikasih." 

"Orang sering keterlaluan, tidak logis, dan hanya mementingkan diri ; bagaimanapun, maafkanlah mereka."

"Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu dan beberapa sahabat sejati; bagaimanapun, jadilah sukses."

"Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu; bagaimanapun jujur dan terbukalah."

"Berikan yang terbaik dari apa yang engkau miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi tetaplah berikan yang terbaik. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikirkan atas perbuatan baik yang engkau lakukan. Percayalah bahwa mata TUHAN tertuju pada orang-orang yang jujur dan DIA melihat ketulusan hatimu."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline