Seperti pada umumnya sebelum menutup modul 3.2 pemahaman tugas selanjutnya adalah menulis Jurnal refleksi selama dua minggu ini. Pada Jurnal refleksi kali ini saya menggunakan model 4 P (Peristiwa, Perasaan, pembelajaran, da Penerapan).
1. Peristiwa
Setelah melewati modul -modul sebelumnya setiap modul diawali dengan membaca dan memahami materi yang ada dalam LMS yang disebut dengan mulai dari diri. Pada kegiatan mulai dari diri CGP diminta menjawab pertanyaan yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan CGP tentang ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam mengelola sumber daya yang ada. Selanjutnya adalah eksplorasi konsep mengenai pengelolaan sumber daya yang didiskusikan dalam forum diskusi bersama CGP lainnya.
Dilanjutkan dengan ruang kolaborasi bersama fasilitator hebat yang bertujuan untuk menguatkan CGP dalam penguasaan materi yang kemudian diskusi kelompok bersama rekan CGP yang disesuaikan dengan tempat mengajar yang berdekatan. Dalam diskusi kita mengidentifikasi berbagai sumber daya yang dimiliki di wilayah CGP berasal, karena dari Jakarta Barat maka kita mengidentifikasi sumber daya yang berada di sekitarannya khususnya Kecamatan Cengkareng dan Tamansari.
Adapun hasil temuan kolaborasi kami https://drive.google.com/file/d/1pzWFAEXUmTlF79kHjJC01IRX5ZtbPB_H/view?usp=sharing
Kegiatan berikutnya demonstrasi kontekstual, di sini CGP diminta mengamati video yang tersedia di LMS kemudian mengidentifikasinya dengan tahapan BAGJA. CGP mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran dari tayangan video dan menganalisis modal utama apa saja yang sudah dimanfaatkan dengan baik. Kegiatan selanjutnya yaitu elaborasi pemahaman bersama instruktur Bu Lisza Megasari.
Puji Tuhan kami mendapatkan pemahaman tentang pemimpin dalam pengelolaan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki. Setelah diperkaya akan pemahaman melalui kegiatan elaborasi saya menyelesaikan Demonstrasi Konteksual adapun hal yang dapat saya bagikan melalui beberapa pertanyaan tersebut melalui link berikut ini https://drive.google.com/file/d/1mL_1VCarQ9ngJLuBLGc-DE6SemptFnGG/view?usp=sharing
Hal yang harus dilaksanakan sebelum menutup secara keseluruhan modul ini sebelum menuju aksi nyata iyalah koneksi antar materi dimana CGP mengerjakan tugas mandiri asinkronus.
Di kegiatan ini CGP menghubungkan materi pada modul 3.2 dengan materi pada modul-modul sebelumnya.
Dan kegiatan terakhir adalah aksi nyata, Pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERDEKA, CGP diminta mengidentifikasikan sumber daya sebagai aset/kekuatan yang dimiliki sekolah. Identifikasi sumber daya sekolah dilakukan secara kolaboratif agar semua warga sekolah dapat bersama-sama mengetahui dan memanfaatkannya untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Hasil dan proses pemetaan secara kolaboratif dapat dilaporkan dalam bentuk yang sesuai dengan kreativitas CGP, misalnya berupa foto atau video, dan lainnya. Dokumentasi dari proses ini akan dinilai pada kunjungan pendampingan individu atau PI oleh pengajar praktik pak Binsar.
2. Perasaan
Setelah mendalami modul 3.2 mengenai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya saya lebih bersemangat karena kami didorong menemukan kekuatan dan kekayaan yang dimiliki dari sekitar kita untuk modal pembelajaran. Selain itu melalui tahapan ini pembelajara saya semakin kaya akan pengetahuan bahwa aset yang dimiliki sekolah tidak hanya berupa barang ternyata aset yang dimiliki sekolah sangat banyak dan juga pemanfaatannya dalam memajukan sekolah.
Melalui materi pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based approach) dan pendekatan berbasis aset/kekuatan (asset-based approach) serta tujuh aset utama dalam pengembangan sebuah komunitas. Seorang guru juga merupakan seorang pemimpi pembelajara yang mampu memetakan tujuh aset sekolah yang berdampak pada perubahan di sekolah ke arah yang lebih baik dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.
3. Pembelajaran
Pembelajaran selama dua minggu ini sangat pada dan singkat, berawal dengan mengenal konsep ekosistem, pendekatan berbasis kekurangan/masalah atau disebut juga deficit-based approach dan pendekatan berbasis aset/kekuatan yang disebut dengan asset-based approach. Dimana ekosistem merupakan tata interaksi antara makhluk hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan, dan memiliki satu pola hubungan yang saling menunjang pada sebuah teritorial atau lingkungan tertentu.