Lihat ke Halaman Asli

Robertus Afrianus Nanga Noo

Penulis-Praktisi Pendidikan

Jurnal Dwi Mingguan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Diperbarui: 10 Agustus 2024   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doc. pribadi.canvae.d

Salam semangat dan sukacita bagi kita semua, pada kesempatan kali ini saya menuliskan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Jurnal refleksi dwi mingguan ini merupakan salah satu tugas yang akan memperkuat CGP dan dapat memotivasi pada seluruh guru yang membaca jurnal ini, untuk terus belajar dan berkembang menjadi guru yang merdeka.  
Penulisan Jurnal refleksi dwi mingguan pada modul 3.1 merefleksikan tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin dengan model refleksi 4F (Fact, Feeling, Findings, Future) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Dan berikut ulasan jurnal refleksi dwi mingguan modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.

Fact (Peristiwa)
Modul 3.1 menjadi dasar memasukinya CGP A-10 pada modul 3. Mengawali pada modul ini CGP melaksanakan Pretest sampai Mulai dari Diri & Eksplorasi Konsep-Mandiri.  Selanjutnya peserta CGP diarahkan pada  eksplorasi konsep.  Melalui tahapan ini, kami mempelajari dengan cara mandiri dan kelompok. Mempelajari keseluruhan materi melalui LMS , CGP mendapati kesempatan untuk mend Kegiatan ekplorasi konsep juga diakhiri dengan forum diskusi dimana kami melakukan analisis terhadap 4 kasus yang ada di LMS.

Ruang kolaborasi dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah diskusi dengan anggota kelompok dan yang kedua adalah bagian presentasi hasil diskusi kelompok. Ruang Kolaborasi dipandu dan difasilitasi oleh Nurul  Fitria selaku Fasilitator. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring memalui Google Meet. Diskusi kelompok di ruang kolaborasi pertama dilakukan pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 pukul 11.00- 13.15 WIB. Sementara itu, presentasi hasil diskusi dilaksanakan pada hari  Jumat, 2 Agustus 2024 pukul 14.45 - 17.00 WIB. mendalami konsep pengambilan keputusan dengan nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Adapun link ruang kolaborasi  sebagai berikut : https://drive.google.com/file/d/1DcDKAvtmGca4x7ucyd8VoAFgkAI-M8R9/view?usp=drive_link 


Demonstrasi kontektual dalam modul ini,  saya mempunyai kesempatan untuk dapat belajar dengan kepala atau pemimpin sekolah. Melalui aktivitas ini, saya menemukan adanya perbedaan cara dalam mengambil keputusan  nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin adapun hasil temuan wawancara dan refleksi selama kegiatan tersebut https://drive.google.com/file/d/1Mk3bSWhG6gO2r-VWSJaThjpccYcC60Go/view?usp=drive_link  

 
Aksi Nyata dalam modul  3.1 ini adalah CGP diminta untuk mengimplementasikan pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah kami masing-masing.

Feeling (Perasaan)
Modul 3.1 telah memberikan penguatan bagi saya secara pribadi. Melalui materi ini saya dapat lebih berkembang dan mantap dalam pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Saya tidak hanya merasa senang, penuh syukur, termotivasi dan saya merasa tertantang untuk benar-benar mengaplikasikan konsep 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip penting dalam pengambilan keputusan, dan 9 langkah yang mendalam dalam mengambil dan menguji keputusan, terutama ketika saya dihadapkan pada dilema etika dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan sekitar. Saya menyadari bahwa kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat bukan hanya sekadar keterampilan berkomunikasi saja, tetapi juga membutuhkan pondasi utama, serta berpegang pada nilai-nilai kebajikan sehingga menciptakan lingkungan sekolah yang positif, kondusif, aman, nyaman dan menyenangkan bagi semua pihak yang terlibat.

Findings (Pembelajaran)
Setelah diperkaya dari modul 3.1, saya mendapatkan yang  berharga tentang bagaimana seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan. Nilai-nilai kebajikan universal,  selalu berpihak pada murid dan serta memanusiakan manusia. Memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan serta melibatkan seluruh peserta. Selain itu, saya juga dapat memahami dan mengetahui bahwa tahap awal dalam menghadapi permasalahan adalah mengidentifikasi apakah sebuah permasalahan tersebut termasuk dalam dilema etika atau bujukan moral.
Dilema etika adalah situasi di mana dua pilihan dapat dianggap benar, sedangkan bujukan moral adalah situasi di mana satu tindakan dianggap benar dan yang lainnya salah. Perlunya memahami perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral sangatlah penting dalam pengambilan keputusan. Perlu diterapkan pula dalam pengambilan keputusan ada prinsip yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan yaitu: (1) Berpikir berbasis akhir (End basid thinking), (2) Berpikir berbasis peraturan (Rule basid thinking) dan (3) Berpikir berbasis rasa peduli (Care basid thinking).

Future (Penerapan)
Selanjutnya dalam modul 3.1, pembelajaran tidak akan berat bila tidak di laksanakan. Maka saya akan melakukan tahapan-tahapan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan lebih lengkap termasuk pengujian dan investigasi opsi trilemma.  Selain itu, akan menjadi sangat lebih bermanfaat bila dapat berkomitmen untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan ini dengan rekan sejawat. Saya mempelajari, menguasai, dan menerapkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dilema etika. Memastikan bahwa setiap keputusan perlu mempertimbangkan semua aspek, pihak, dan keterbukaan. Saya akan memulai dengan melibatkan kolega dalam diskusi tentang keputusan yang berdampak pada mereka, menggunakan prosedur yang sistematis untuk menguji keputusan yang diambil, yaitu 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian dengan memastikan semua suara didengar dengan terbuka. Penerapan Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin secepatnya dapat diimplementasikan serta menjadi bagian dari proses rutin dalam menangani kasus-kasus etika di lingkungan sekolah.
 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline