Lihat ke Halaman Asli

Robertus Afrianus Nanga Noo

Penulis-Praktisi Pendidikan

Jurnal Dwi Mingguan 2.1- Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid

Diperbarui: 20 Juni 2024   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doc. pribadi


    

Masuk pada modul 2.1 berdiferensiasai. Jurnal dwi mingguan yang digunakan adalah model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran. Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadi

1) Connection: 

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan  pendekatan pembelajaran yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan belajar yang berbeda-beda dari setiap peserta didik. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru menyesuaikan metode pengajaran, materi, dan penilaian sesuai gaya belajar, dengan karakteristik, tingkat kemampuan, minat, dan bakat. Adapun keterkaitan guru penggerak dengan materi berdiferensiasi yakni.

  • Komunikasi: Guru mengkomunikasikan materi penting yang akan dipelajari.
  • Respons Terhadap Perbedaan: Guru merespons perbedaan siswa.
  • Partisipasi Semua Siswa: Semua siswa berpartisipasi dalam tugas.
  • Kolaborasi: Guru dan siswa berkolaborasi dalam proses pembelajaran.
  • Proaktif: Pendekatan lebih proaktif daripada reaktif fleksibilitas ruang, waktu, dan materi: Implementasi disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

2) Challenge: 

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi memiliki tantangan dan kendala yang perlu diatasi. Beberapa permasalahan yang sering dijumpai dalam penerapan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Adapun penerapan kegiatan tersebut,  tidak berjala yang banyak an efektif dikarenakan melalui pembelajaran berdiferensiasi pendidk perlunya persiapan yang panjang, identifikasi pemahaman terhadap kebutuan belajar peserta didik, dan terbatasnya  sumber daya.  

3) Concept: 

  • Konsep utama berfeferensiasai dalam pengakuan terhadap individu. Pembelajaran berdiferensiasi mengakui bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar, tingkat pemahaman, kecepatan belajar, minat, dan kebutuhan yang berbeda-beda.
  • Penyesuaian metode, materi, dan asesmen.
  • Fokus pada kepedulian pada peserta didik, bukanlah pembelajaran yang diindividualkan, tetapi lebih cenderung mengakomodir kekuatan dan kebutuhan belajar peserta didik dengan strategi pembelajaran yang independen

4) Change: 

Perubahan yang ingin saya lakukan adalah mulai menerapkan konsep pembelajaran berdiferensiasi dalam pembelajaran. Adapun dalam penerapannya terlebih dahulu melakukan tesdiagnostik awal untuk mengetahui kebutuhan belajar peserta didik. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline